Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Proses Revolusi Rusia

Sejak berkembangnya industri besar-besaran di Rusia, maka lahirlah golongan buruh (proletar) dan gerakan sosialisme. Kebijakan politik TSar Nicholas II yang dinilai bermuka dua (reaksioner dan progresif) menimbulkan ketegangan politik di dalam negeri. Reaksionerisme politik tidak mengakui adanya hak-hak politik rakyat. Sebaliknya progresivisme ekonomi dengan industrialisasnya melahirkan golongan buruh yang menuntut hak-hak politik bagi rakyat. Akibat dari peristiwa tersebut terjadi ketegangan di Rusia.

Pada tahun 1898, George Plekhanov mendirikan Partai Sosial Demokrasi dengan program yang moderat yaitu persamaan dalam hukum, kemerdekaan pers, kemerdekaan berbicara dan berkumpul, serta perbaikan nasib kaum buruh dan tani. Untuk mencapai tujuannya tersebut tidak dapat dilakukan dengan jalan politik dan pemogokan, tetapi harus dilakukan dengan jalan revolusi.

Gambar ilustrasi Proses Revolusi Rusia

Kekaisaran Rusia dapat digulingkan oleh Soviet Petersburg (semacam dewan buruh dan tentara), pada tanggal 7 Oktober 1917 dan dikuasai oleh Partai Bolshevik di bawah pimpinan Lenin. Lenin beranggapan bahwa Revolusi Bolshevik ini adalah bagian dari revolusi dunia. Sejak Perang Dunia 1, Lenin selalu berusaha untuk mengorganisasikan suatu gerakan komunis yang revolusioner. Dengan tergulingnya Tsar Nicholas II maka kekaisaran Rusia dihapus, sehingga gantinya dibentuk negara Uni Soviet.

Sebagai langkahnya dalam bidang ekonomi, Lenin berani menasionalisasikan hampir di seluruh produk industri dan perdagangan. Para petani dipaksa menyerahkan gandum yang mereka hasilkan. Ekonomi negara menjadi ekonomi sosialis yang dipimpin oleh negara.

Ini merupakan langkah pertama menuju komunisme. Lenin digantikan oleh Joseph Stalin yang menjadi pemimpin tertinggi partai dan negara sejak tahun 1929-1953. Stalin mengubah perekonomian negara Uni Soviet dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri dan menempatkan di bawah kekuasaan militer.

Kepemimpinan dijalankan secara kolektif di bawah George Molenkov setelah Stalin meninggal. Ia memerintah sampai tahun 1955 karena dipaksa mengundurkan diri oleh Nikita Khruschev yang memerintah Uni Soviet sampai tahun 1964. Nikita Khruschev dikenal sebagai pengkritik kebijakan Joseph Stalin.

Di samping itu, Khruschev juga terkenal dengan usahanya mempromosikan hubungan damai dengan negara-negara nonkomunis. Akibatnya usaha-usaha yang dilakukan, akhirnya kepemimpinannya diragukan. Keraguan ini semakin bertambah dengan berbagai peristiwa yang terjadi seperti panen yang gagal dan krisis peluru kendali Kuba tahun 1962. Ia kemudian digantikan oleh Leonid Brezhnev sampai tahun 1982. Masa kepemimpinan Brezhnev dicatat sebagai era stabilitas dan stagnasi dalam kebijakan luas negeri.

Setelah Brezhnev meninggal, ia digantikan oleh Yuri Andropov. Kemudian Yuri Andropov digantikan oleh Constantin Chernenka. Hingga akhirnya Uni Soviet dipimpin oleh Mikhail Gorbachev sejak tahun 1985 hingga 1991. UNi Soviet mengalami kemunduran pada masa pemerintahan Mikhail Gorbachev. Baca selengkapnya di sejarah Sebelum keruntuhan Uni Soviet

Baca juga: Latar belakang revolusi Rusia

Kunjungi: Sejarah Dunia Lainnya