Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sejarah masuknya radio ke Indonesia

Sejarah masuknya radio ke Indonesia. Sebelum menjadi media komunikasi seperti sekarang, radio telah mengalami perkembangan yang cukup lama. Dr. Lee de Forest dari Amerika Serikat dianggap sebagai pelopor ditemukannya radio pada tahun 1916, sehingga Dr. Lee de Forest dijuluki The father of Radio (Bapak Radio).

Sebelumnya Gugllelmo Marconi yang terkenal sebagai penemu telegraf tanpa kawat telah merintis penemu teknologi radio sejak tahun 1894. Marconi mengembangkan eksperimen Heinrich Rudolf Hertz tahun 1857-1894, seorang fisikawan Jerman yang menemukan gelombang elektromagnet. Hal ini pernah dibahas secara sekilas dengan penemu telegraf.

Penemu komputer biasa anda baca di artikel sejarah: Perkembangan sistem informasi dan komunikasi pertama di dunia

Sejarah masuknya radio ke Indonesia

Pada Perang Dunia I pengembangan pesawat radio terhambat. Pada tahun 1933 mulai dilakukan lagi usaha penyempurnaan radio siaran oleh Prof. E.H. Amstrong dari Universitas Columbia. Prof Amstrong mengenalkan sistem frequency modulation (FM) sebagai penyempurnaan amplitudo modulation (AM).

Keuntungan menggunakan frequency modulation (DM) adalah sebagai berikut :
1. Menghilangkan gangguan atau percampuran yang disebabkan oleh kondisi alam seperti cuaca, bintik-bintik matahari, atau alat listrik.
2. Menghilangkan gangguan atau percampuran yang disebabkan oleh dua stasiun radio yang beroperasi pada gelombang yang berdekatan.
3. Menghasilkan suara lebih jernih.

Sejarah masuknya radio
Di Indonesia siaran radio diperkenalkan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1934. Usaha ini dilakukan melalui organisasi penyiaran Nederlandsche Radio Omroop Maatscapy (NROM) di Batavia (sekarang Jakarta).

Sebelumnya di Batavia juga telah mengudara siaran radio amatir pada tahun 1926 dengan nama Batavia Radio Vereeneging (BRV). Kemudian berkembang radio di kota-kota besar di Jawa. Beberapa radio amatir yang ada di Jawa saat itu antara lain sebagai berikut ;
1. Mataramshe Vereeniging Radio Omroop (MVRO) berdiri di Yogyakarta tahun 1934.
2. Vereeniging Omroop Radio Luisterance (VORL) berdiri di Bandung tahun 1934.
3. Eerche Madioensche Radio Omroop (EMRO) berdiri di Madiun tahun 1934.
4. Radio Semarang (RS) berdiri di Semarang tahun 1936.

Di luar Jawa tahun 1938 radio siaran baru muncul. Hal tersebut ditandai dengan berdirinya siaran radio amatir dengan nama Amateur Omroop (AROP) di Padang.

Atas usaha Sutarjo Kartohadikusumo dan Sarsito Mangunkusumo pada tanggal 29 Maret 1937 di Bandung berdiri Perserikatan Perkumpulan Radio Ketimuran (PPRK). Tujuan PPRK adalah memajukan kesenian dan kebudayaan nasional untuk kemajuan rohani dan jasmani masyarakat Indonesia.

Baca juga artikel sejarah media lainnya di bawah ini:

Demikian Sejarah masuknya radio ke Indonesia, semoga menjadi catatan teknologi anda di Indonesia.