Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sekilas tentang Kerajaan Sriwijaya

Web Sejarah - Sekilas tentang Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan bercorak agama Buddha yang paling terkenal di Nusantara adalah Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan Sriwijaya merupakan pusat penyebaran agama Buddha dan merupakan kerajaan maritim. Diceritakan dalam sejarah, berdasarkan Prasasti Nalanda (860 M), Raja Balaputradewa memerintah Sriwijaya dengan baik. Kerajaan ini maju pesat dan dapat bertahan selama satu setengah abad lamanya.

Kerajaan Sriwijaya berkembang menjadi kerajaan maritim yang kuat. Disamping itu, kerajaan ini juga menjadi pusat persebaran agama Buddha Mahayana di Asia Tenggara. Di kota Sriwijaya berdiri perguruan tinggi agama Buddha dengan guru besarnya Sakyakirti dan Darmapala. Musafir I-tsing dari Cina ketika akan pergi ke Nalanda, di Benggala, singgah di Sriwijaya selama 10 tahun, dari tahun 885 sampai 895, untuk belajar agama Buddha Mahayana pada kedua guru besar tersebut.

Prasasti Nalanda
Prasasti Nalanda

Penyebab kemajuan Sriwijaya

Ada 3 penyebab utama kemajuan Kerajaan Sriwijaya, yaitu sebagai berikut :
1. Letak kerajaan yang strategis di Selat Malaka. Selat Malaka merupakan pusat lalu lintas perdagangan internasional.

2. Memiliki angkatan laut yang kuat, sehingga dapat menguasai Selat Malaka dan Selat Sunda, serta mampu melindungi kelancaran dan keamanan perdagangannya.

3. Kaya akan barang-barang dagangan, seperti gading gajah, kapur barus, lada, dan damar.

Balaputradewa memiliki gelar Sri Wirawairi-mathana, memerintah sekitar abad ke-9 Masehi. Balaputradewa berasal dari keluarga Syailendra. Keluarga Syailendra berkuasa di Sriwijaya sejak tahun 750 Masehi. Ayahnya bernama Samaragrawira, dan ibunya bernama Tara.

Sebagai kerajaan maritim, Sriwijaya mempunyai hubungan internasional yang aktif, terbukti dari Prasasti Leiden (1004 M) yang menjelaskan bahwa raja Sriwijaya Marawijayatunggawarman, putra dari Sudha-Maniwarmadewa mendirikan wihara di Nagipatmana (Nagipattam) di India.

Ilmu pengetahuan pada zaman Sriwijaya maju pesat. Terbukti bahwa seorang pendeta Tibet bernama Attisya tahun 1022-1023 belajar agama pada Syakyakirti di kerajaan tersebut. Kemajuan ini diketahui oleh Raja Colamandala di India Selatan.

Untuk menghancurkan Kerajaan Sriwijaya, pada tahun 1023-1024 di bawah pimpinan Rajendrachola I, Raja Sriwijaya Sanggramawijaya Tunggawarman dapat ditawan. Namun, Sriwijaya belum runtuh. Tahun 1028 - 1097 negeri ini masih mengirimkan utusannya ke Cina. Baru beberapa abad kemudian, dengan kemunculan Kerajaan Singasari di Jawa, Kerajaan Sriwijaya tenggelam dari percaturan politik internasional kala itu.

Silahkan baca artikel sejarah Kerajaan Sriwijaya yang lain di artikel :
Demikian yang dapat kami sampaikan Sekilas tentang Kerajaan Sriwijaya, semoga menjadikan manfaat, menambah wawasan kita sebagai bangsa yang berbudaya.