Solidaritas bangsa Asia-Afrika setelah Perang Dunia II
Dalam kehidupan sosial politik, bangsa-bangsa di Asia-Afrika, memiliki nasib yang sama. Bangsa-bangsa di Asia-Afrika pada umumnya pernah mengalami zaman penjajahan. Mereka sama-sama merasakan penderitaan akibat penjajahan bangsa barat. Karena itu wajar jika ada rasa persamaan senasib dan sepenanggungan. Inilah yang mendorong munculnya solidaritas bangsa Asia-Afrika.
Rasa solidaritas ini menjadi semakin nyata, terutama setelah berakhirnya Perang Dunia II (PD II). Sebab setelah berakhirnya perang ini banyak negara di Asia yang berhasil mencapai kemerdekaan, sedang negara-negara di Afrika masih banyak terjajah. Sehingga sudah tentu ada usaha-usaha bagi bangsa Asia untuk membantu rekan-rekannya di Afrika.
Pada saat itu juga terjadi perkembangan baru, yakni adanya persaingan antara dua blok. Blok Barat dipelopori oleh Amerika Serikat dan Blok Timur atau Blog Sosialis dipelopori oleh Uni Sovyet.
Bagi negara-negara di Asia dan Afrika yang baru saja merdeka, apalagi yang belum merdeka, tidak mungkin ikut dua blog. Maka untuk menjaga kehormatan dan harga dirinya perlu diperkuat rasa solidaritas antar bangsa Asia dan Afrika.
Sebagai bukti dari adanya rasa solidaritas itu adalah di selenggarakannya Konperensi Asia-Afrika I. Hal ini sekaligus sebagai usaha ikut menjaga perdamaian dunia.
Kunjungi: Sejarah Dunia Lainnya