6 golongan pelayaran di Indonesia
Di Indonesia korelasi antar pulau dapat diamati dari arus lalu-lintasnya, baik arus barang maupun arus penumpang. Dalam hal ini jumlah sarana dan prasarana transport merupakan indikatornya. Perhubungan laut di Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam 6 golongan, yaitu :
Pelayaran nusantara
Pelayaran nusantara yaitu pelayaran yang melayani hubungan antar pulau. Pada tahun 1982, kapal yang dipergunakan berjumlah 361 buah dengan kemampuan 425.425 DWT.
Pelayaran samudera
Pelayaran samudra yaitu pelayaran yang melayani hubungan antar negara. Pada tahun 1982 jumlah kapal ada 58 buah dengan kemampuan 801.625 DWT dan jumlah muatan ada 9.402.322 ton.
Pelayaran khusus
Pelayaran khusus yaitu pelayaran yang digunakan bagi barang-barang khusus seperti minyak bumi, minyak sawit, batubara, aspal dan lain-lain.
Pelayaran lokal
Pelayaran lokal yaitu pelayaran yang digunakan untuk melayani hubungan antara tempat-tempat yang tidak terlalu jauh letaknya antara satu dengan lainnya di dalam satu wilayah. Pada tahun 1982, jumlah kapal yang ada yaitu 1.090 buah dan barang yang dapat diangkut jumlahnya 2.270.966 ton.
Pelayaran rakyat
Pelayaran rakyat yaitu pelayaran tradisional yang tujuannya untuk menunjang pelayaran nusantara dan lokal, serta untuk melayani tempat-tempat yang terpencil. Pada tahun 1982, jumlah kapal yang ada 3.346 buah, dengan jumlah barang yang dapat diangkut 1.959.480 ton.
Pelayaran perintis
Pelayaran perintis yaitu pelayaran yang melayani jalur pelayaran yang dinamika ekonominya lemah. Pada tahun 1982 jumlah kapal yang beroperasi ada 33 buah dengan kapasitas penumpang 121.777 orang, serta barang 98.015 ton.
Baca juga artikel sejarah pelayaran di bawah ini:
Baca juga artikel sejarah pelayaran di bawah ini: