Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gambaran Long March Divisi Siliwangi

Tata tertib dan disiplin militer merupakan suatu hal yang pantas ditiru, dihargai dan dihormat oleh segenap warga Indonesia, seperti halnya kedisiplinan para anggota TNI yang tergabung dalam Divisi Siliwangi yang telah melakukan long march dari Jawa Tengah ke Jawa Barat untuk melaksanakan perintah siasat perang gerilya dari Panglima Besa jenderal Sudirman.

Pembentukan Wehrkreise

Sesuai dengan perintah siasat No.1 tahun 1948 dan sebagai pelaksanaan instruksi Panglima Besar Soedirman pada tanggal 9 Nopember 1948 tentang pelaksanaan perintah penyusupan dan pembentukan "wehrkreise", pasukan-pasukan Divisi Siliwangi yang berada di Jawa Tengah kembali ke tempat asal yaitu Jawa Barat.

Sejumlah 11 batalyon Divisi Siliwangi dengan keluarga mereka dan penduduk sipil lainnya mulai bergerak kembali ke Jawa Barat dengan berjalan kaki. Banyak penderitaan yang mereka alami dalam perjalanan yang sangat berat dan panjang ini. Selain kesulitan-kesulitan diperjalanan, mereka juga harus menghadapi serangan-serangan Belanda.

Perjalanan kembali ke tempat asal di Jawa Barat inilah yang terkenal dengan nama "Long March", suatu usaha untuk mewujudkan rencana jangka panjang perang gerilya. Sebelum long march ini, penyusupan telah dimulai pada akhir bulan Agustus 1948 oleh batalyon Rukman dari Solo.

Keputusan batalyon Rukman tersebut untuk menyusup diambil dengan pertimbangan menjaga keutuhan TNI yang selalu dijadikan sasaran adu domba dan agitasi FDR yang pada waktu itu sedang meningkat di Sala.

Rombongan Long March di Serang Belanda

Pada tanggal 1948 rombongan long march mendapat serangan Belanda di Kaliboro, Kebumen. Letnan Kolonel Daan Jahja Kepala Staf Divisi dan salah seorang komandan Batalyon Mayor Daeng tertawan.

Setibanya di Jawa Barat rombongan ini dihadang oleh gerombolan "Darul Islam" dengan "Tentara Islam Indonesianya" yang dipimpin oleh Kartosuwirjo. Dengan demikian di Jawa Barat Divisi Siliwangi yang baru tiba dari Jawa tengah itu harus menghadapi dua musuh sekaligus, yaitu Belanda dan Negara Pasundan serta DI/TII.

Sesudah 2 bulan long march berlangsung, Divisi ini akhirnya berhasil membentuk kembali daerah-daerah gerilya di Jawa Barat.
Gambaran Long March Divisi Siliwangi
Gambaran Long March Divisi Siliwangi

Demikianlah gambaran selintas tentang Long March Divisi Siliwangi yang merupakan suatu peristiwa penting yang tidak mudah dilupakan begitu saja oleh bangsa Indonesia, terutama para anggota ABRI.

Pembagian Pasukan

Dalam pelaksanaan Long March Divisi Siliwangi pasukan dibagi menjadi 3 rombongan yang masing-masing harus menempati daerah-daerah yang ditentukan.
  1. Brigade Kusno Utomo untuk daerah Bandung, Cianjur, Sukabumi dan Bogor.
  2. Brigade Sadikin untuk daerah Jawa Barat sebelah utara.
  3. Brigade Eddy Sukardi untuk daerah Tasikmalaya, Garut dan Ciamis.

Secara resmi Long March dimulai pada tanggal 19 Desember 1948 berangkat dari Wonosobo, dengan menggunakan kata sandi "Aloha".

Baca juga: Perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman
Supriyadi Pro
Supriyadi Pro Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com