Perlombaan nuklir Amerika dan Soviet
Teknologi. Selama Perang Dingin berlangsung, antara Amerika Serikat dan Uni Soviet tidak pernah terlibat langsung dalam suatu konflik atau perang terbuka, tetapi kedua negara tersebut selalu berada di belakang negara-negara yang sedang bersengketa. Kedua negara tersebut memberi bantuan persenjataan dan memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
Perlombaan nuklir
Perlombaan senjata nuklir antara AS dan US telah menimbulkan ketegangan di kalangan masyarakat dunia. Selama berlangsungnya perlombaan tersebut keduanya telah membangun pusat-pusat peluncuran senjata nuklir di berbagai negara yang ada di bawah pengaruhnya.
Jenis-jenis senjata nuklir tersebut mempunyai jarak jangkau antarnegara dan antarbenua. Bahaya yang ditimbulkan bila terjadi perang sangat dahsyat dan bisa menghancurkan kelangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya.
Jenis-jenis senjata nuklir tersebut mempunyai jarak jangkau antarnegara dan antarbenua. Bahaya yang ditimbulkan bila terjadi perang sangat dahsyat dan bisa menghancurkan kelangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya.
Sebagai contoh bahaya yang ditimbulkan dari senjata nuklir adalah ketika reaktor nuklir Chernobil di Uni Soviet meledak pada tanggal 26 April 1986. Dari ledakan tersebut telah mengakibatkan puluhan orang meninggal dunia, ratusan orang terkontaminasi zat radio aktif, dan ratusan ribu orang meninggal mengungsi. Kontaminasi akibat ledakan reaktor nuklir tersebut menyebabkan cacat pada kulit dan organ tubuh lainnya.
Melihat keadaan tersebut PBB merasa terpanggil dan membentuk suatu komisi yang bertujuan agar penggunaan nuklir dapat diarahkan untuk hal-hal yang positif dan mencegah penggunaannya untuk berperang.
Kemudian PBB membentuk komisi yang bernama Atomic Energy Commission. Pada akhir Desember 1946, komisi tersebut menyetujui usul Amerika Serikat untuk mengadakan pengawasan dan pengaturan-pengaturan yang ketat dengan maksud untuk mencegah produksi senjata nuklir yang dilakukan secara diam-diam. Hal tersebut ditentang oleh Uni Soviet.
Kecepatan Uni Soviet mengejar kemampuan Amerika Serikat dalam teknologi senjata nuklir mendorong Presiden AS Harry S. Truman untuk memerintahkan pengadaan program darurat bagi penelitian bom hidrogen.
Penelitian tersebut berhasil diuji pada tahun 1952, namun sembilan bulan kemudian Sovciet berhasil membuat bom hidrogen sendiri. AS khawatir akan tersaingi, dan kekhawatiran semakin bertambah sejak kekuatan senjata nuklir Soviet unggul daripada Amerika pada tahun 1975.
Adanya perlombaan senjata nuklir ini menimbulkan kekhawatiran dan ketegangan bagi dunia. Sebagai informasi, sampai tahun 1983, perbandingan kekuatan nuklir di Uni Soviet menunjukkan posisi yang unggul dibandingkan dengan Amerika Serikat.
Baca juga: Perlombaan teknologi ruang angkasa
Baca juga: Perlombaan teknologi ruang angkasa
Dalam hal kekuatan nuklir medan (theater nuclear), yaitu rudal dan pesawat pengebom yang digunakan untuk menyerang atau melindungi Eropa Barat, Soviet memiliki keunggulan yang nyata. Keunggulan itu diperkuat dengan kemampuan dalam senjata konvensional. Untuk setiap jenis senjata, kecuali rudal antitank, Soviet dan sekutunya memiliki keunggulan yang meyakinkan.