Tentang Kerajaan Tarumanegara
Letak geografis
Letak Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat di tepi sungai Cisadene, sekitar Bogor sekarang. Kata taruma berhubungan dengan kata tarum yang berarti nilai atau biru. Hingga sekarang nama taruma masih digunakan sebagai nama sungai, yaitu Citarum (ci = sungai).Tarumanegara didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman, yang kemudian digantikan oleh putranya Dharmayawarman.
Wilayah kekuasaan Tarumanegara meliputi Banten, Jakarta sampai pada perbatasan Cirebon. Dilihat luasnya wilayah dapat ditafsirkan bahwa pada masa pemerintahan Raja Purnawarman wilayah Kerajaan Tarumanegara hampir menguasai seluruh wilayah Jawa Barat.
Sumber sejarah
1. Prasasti
Prasasti-prasasti yang menerangkan keberadaan Kerajaan Tarumanegara menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa. Adapun prasasti tersebut antara lain: Prasasti Ciaruteun, Prasasti Koleangkak, Prasasti Kebun Kopi, Prasasti Cidanghilang, Prasasti Tugu, dan Prasasti Pasir Awi.
2. Berita Asing
Berita Cina yang berasal dari zaman dinasti T'ang menyebutkan bahwa seorang pendeta yang bernama Fa-Hien telah terdampar di pantai utara Pulau Jawa tahun 414 Masehi ketika hendak kembali dari India ke negerinya Cina. Dalam catatan perjalanannya, ia menyebutkan bahwa di daerah pantai utara Pulau Jawa bagian barat telah dijumpai masyarakat yang mendapat pengaruh Hindu (India). Masyarakat tersebut oleh Fa-Hien diperkirakan menjadi bagian dari masyarakat Kerajaan Tarumanegara.
Kehidupan politik
Kerajaan Tarumanegara mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Purnawarman. Raja Purnawarman adalah raja yang besar dan kuat. Pada masa pemerinthannya rakyat hidup makmur dalam suasana aman dan tenteram.
Hal tersebut dapat diketahui dari Prasasti Ciarutean yang isinya adalah "Ini (bekas) dua kaki yang seperti kaki Dewa Wisnu ialah kaki yang mulia sang Purnawarman, raja di negeri Taruma, daja yang gagah berani di dunia".
Selain itu juga dari Prasasti Tugu, yang berisi tentang penggalian saluran air atau Sungai Gomati dan Candrabhaga sepanjang 6.112 tombak (sekitar 11 km). Raja Purnawarman berhasil membawa Tarumanegara menjadi kerajaan besar.
Keadaan masyarakat
Masyarakat Tarumanegara hidup dari hasil pertanian dan beternak. Hal ini dapat diketahui dari isi Prasasti Tugu tentang pembangunan atau penggalian saluran Sungai Gomati yang selesai dikerjakan dalam waktu 21 hari.
Setelah selesai penggalian, Raja Purnawarman mengadakan selamatan dengan memberikan hadiah 1.000 ekor lembu kepada para brahmana. Dalam prasasti tersebut juga disebutkan pembuatan saluran Sungai Candrabhaga. Saluran-saluran tersebut digunakan sebagai sarana pengairan dan pencegahan banjir.
Baca juga: Perkembangan Hindu Buddha di Kerajaan Tarumanegara
Baca juga: Perkembangan Hindu Buddha di Kerajaan Tarumanegara