4 upaya peningkatan produktivitas pertanian di Indonesia
Teknologi. Revolusi hijau di Indonesia dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi pangan nasional. Sebelum adanya revolusi hijau, produksi pangan di Indonesia terutama padi masih menggantungkan pada cara pertanian dengan mengandalkan luas lahan dan teknik yang sederhana.
Pada periode selanjutnya, intensifikasi pertanian menjadi tumpuan bagi peningkatan produksi pangan nasional.
Perkembangan revolusi hijau berpengaruh di Indonesia. Adapun upaya yang dilakukan untuk peningkatan produktivitas pertanian di Indonesia ada 4, yaitu sebagai berikut :
1. Intensifikasi Pertanian
Intensifikasi Pertanian adalah upaya peningkatan produksi pertanian dengan menerapkan formula pancausaha tani.
2. Ekstensifikasi Pertanian
Ekstensifikasi Pertanian adalah upaya peningkatan produksi pertanian dengan memperluas lahan pertanian.
3. Diversifikasi Pertanian
Diversifikasi pertanian adalah upaya peningkatan produksi pertanian dengan cara penganekaragaman tanaman. Misalnya dengan sistem tumpangsari (di antara lahan ditanami kacang panjang, jagung, dan lain-lain).
4. Rehabilitasi Pertanian
Rehabilitasi Pertanian adalah upaya peningkatan produksi pertanian dengan cara pemulihan kemampuan produktivitas daya pertanian yang sudah kritis. Timbulnya lahan kritis disebabkan karena penanaman yang terus-menerus, penggunaan pupuk kimia (pestisida, herbisida), erosi karena penebangan liar, dan irigasi yang tidak teratur.
Adapun untuk memperbaiki lahan pertanian dapat dilakukan dengan cara reboisasi untuk kawasan hutan/nonhutan, melakukan tebang pilih, pembibitan kembali, penanaman sejuta pohon, penanaman tanah lembah/pegunungan dengan terasering/sengkedan, dan seleksi tanaman (tanaman pelindung).
Baca juga: Revolusi Hijau di negara berkembang
Baca juga: Revolusi Hijau di negara berkembang
Usaha peningkatan produksi pangan di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1950-an. Pada saat itu pemerintah Indonesia menerapkan Plan Kasimo. Langkah awal pemerintah Indonesia tersebut dilanjutkan dengan produksi pangan yang lebih tinggi. Beberapa program baru dilaksanakan seperti program padi Sentra pada tahun 1959-1962 dan program bimbingan masal (bimas) pada tahun 1963-1965.