Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Feynman menjadikan fisika sebagai permainan

Biografi. Di Los Alamos, semua berkas penting tentang perkembangan pembuatan bom atom selalu disimpan rapi dalam lemari brankas yang dikunci rapat oleh Feynman. Ia selalu merasa kunci itu masih kurang aman, lalu ia membuktikannya dengan cara membongkar satu persatu semua brankas di sana.

Atas kegeniusannya membuka kunci gembok, Feynman disebut sebagai "tukang buka kunci, laci, dan brankas" yang handal. Jenderal Leslie Groves, sosok militer yang memimpin proyek di Los Alamos terpaksa memerintahkan untuk mengganti semua brankas di kantor karena ulah Feynman yang sukses menjebol kunci tanpa merusaknya.

Foto Ricard Philips Feynman
Ricard Philips Feynman

Feynman sangat berperan besar dalam kesuksesan Proyek Manhattan. Setelah proyek tersebut selesai, ia bergabung dengan Cornell University pada tahun 1945 - 1950, kemudian pindah ke California Institute of Technology (Caltech). Dan pada tahun 1959 ia diangkat sebagai profesor fisika di universitas tersebut.

Kemampuan Feynman menjelaskan fisika yang rumit menjadi sederhana dan indah membuatnya terkenal serta tersohor di kalangan ilmuwan. Pada tahun 1961, ia sempat menyediakan dirinya mengajar fisika dasar untuk para mahasiswa baru tahun pertama. Kuliahnya tidak hanya dihadiri dari kalangan mahasiswa sendiri, tetapi juga oleh mahasiswa senior, para peneliti, dan bahkan profesor.

Sumbangan terbesar Feynman adalah dibidang elektrodinamikakuantum. Teori elektrodinamikakuantum adalah teori medan kuantum relativistik tentang elektrodinamika. Teori ini menjelaskan bagaimana cahaya dan materi berinteraksi, serta merupakan teori pertama yang mencapai kesesuaian antara mekanika kuantum dan relativitas khusus.

QED menggambarkan secara matematis semua fenomena yang melibatkan partikel bermuatan listrik. Feynman menyebut teori ini sebagai "the jewel of phisics" untuk kemampuannya meramalkan secara tepat besaran-besaran, seperti momen magnet anomali elektron dan pergeseran Lamb tingkat energi hidrogen. Teori ini adalah teori kuantum tersukses sejauh ini.

Kontribusi lainnya dari Feynman adalah diagram Feynman, yang mempersingkat kalkulasi berlembar-lembar menjadi sepotong diagram sederhana yang mudah diinterprestasikan secara fisik. Diagram ini akhirnya dipakai secara luas dalam mempelajari interaksi antarpartikel.

Diagram Feynman menjelaskan bagaimana dua elektron saling menolak ketika berdekatan dengan mempertukarkan foton. Menurut Feynman, proses itu tidak sederhana, tepatnya tidak satu modus kejadian. Kita tahu bahwa di dalam dunia mikro, sesuai dengan prinsip ketidakpastian Heisenberg, tidak ada partikel yang diam. Dengan demikian, elektron yang secara makroskopis dianggap diam sebenarnya bergerak aktif.

Feynman meraih Nobel Fisika tahun 1965 bersama Julian Schwinger (AS) dan Shinichiro Tomonaga (Jepang) atas temuan tersebut. Ketiganya sama-sama berkontribusi dalam elektrodinamika kuantum, tetapi berbeda metode matematikanya.

Feynman menjadikan fisika sebagai sebuah permainan yang mengasyikan. Keingintahuannya yang tinggi dan kecintaannya bermain-main dengan fisika telah melibatkannya dalam berbagai petualangan.

Petualangan yang sangat inspiratif, seru, sekaligus usil, terangkum dalam dua buku biografi Feynman yang berjudul "Surely You are Joking, Mer Feynman" (1981) dan "What Do You Care What People Think" (1989).

Semua keahlian ini semula tidak dimiliki Feynman. Ia mempelajarinya hanya karena penasaran. Feynman tidak bisa menggambar, jadi ia mencoba mencorat-coret di atas kertas. Ia tidak mengerti musik, sehingga ia asal memukul gendang. Ia selalu memikirkan hal-hal yang tidak terpikir oleh orang lain. Ide-idenya selalu unik tetapi sederhana.

Berbagai eksperimennya selalu disebut sebagai eksperimen yang "sederhana dan tepa sasaran". Semuanya dikerjakan dengan satu syarat, yaitu bisa dikerjakan sambil main-main. Satu kalimat yang selalu ia ucapkannya adalah "What do you care what other people think?"

Feynman memberikan sebuah cara sederhana dalam mempelajari fisika, yaitu mempelajari sendiri tanpa harus terikat dengan aturan-aturan yang sudah ada di buku-buku pedoman. Dengan mempelajarinya sendiri, kita akan mengerti konsepnya. Kitapun tidak akan mudah lupa.

Penasaran siapa Feynman? Baca juga Sekelumit tentang Ricard Philips Feynman

Tidak seperti menghafal semua rumus dan konsep fisika yang sudah ada. Jika hanya menghafal kita belum tentu mengerti. Tetapi jika sudah mengerti, kita pasti ingat untuk seterusnya.
Supriyadi Pro
Supriyadi Pro Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com