Akhir hayat Usman bin Affan
Kebijakan-kebijakan khalifah Usman bin Affan banyak menimbulkan keresahan dan ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahannya. Di berbagai daerah mulai terjadi pemberontakan. Banyak daerah yang tidak mau menerima pemimpin yang dipilih oleh Khalifah Usman bin Affan. Hal ini sangat membahayakan pemerintahan pusat di Madinah, karena khalifah hanya mendengar laporan baik dari para pejabatnya di daerah.
Pada akhir tahun 35 H, datanglah satu rombongan dari Mesir yang dipimpin oleh Muhammad bin Abu Bakar. Bersamaan dengan itu datanglah para pemberontak dari Irak, Kufah dan Basrah. Mereka menuntut agar khalifah Usman mengundurkan diri dan para pejabat yang tidak mampu harus diganti. Tuntutan ini tidak dipenuhi oleh khalifah Usman bin Affan.
Penduduk Madinah yang terdiri dari kaum Ansar dan Muhajirin menawarkan bantuan kepada Khalifah Usman bin Affan untuk memerangi para pemberontak. Namun Usman menolak dengan tegas. Khalifah tidak ingin ada pertumpahan darah di antara kaum muslimin.
Para pemberontak akhirnya mengepung rumah Usman bin Affan hingga 40 hari. Pada saat itu hanya ada Usman bin Affan beserta keluarganya. Para sahabat dan kaum muslimin telah pulang ke rumah mereka masing-masing atas perintah Usman sendiri.
Pada saat Usman bin Affan menjalankan salat, para pemberontak berhasil masuk ke rumahnya dan menganiaya Usman hingga meninggal dunia. Peristiwa ini berlangsung pada bulan Dzulhijah tahun 35 Hijriyah. Usman bin Affan meninggal dunia dalam usia 81 tahun, dan beliau menduduki jabatan khalifah selama 11 tahun.
Baca juga: 5 kepribadian Usman bin Affan yang pantas menjadi teladan
Baca juga: 5 kepribadian Usman bin Affan yang pantas menjadi teladan