Penyebaran daerah hujan dan musim di Indonesia
Banyak daerah di Indonesia ditandai bulan dengan hujan terbanyak sebagian besar antara Desember dengan Maret (Jakarta, Semarang, Surabaya, Ujungpandang, Manado dan Jayapura). walaupun terletak di lintang yang berbeda-beda, hujan maksimumnya jatuh pada bulan Januari.
Hanya di beberapa daerah saja hujan maksimum jatuh pada bulan-bulan Juni - Juli - Agustus, misalnya dari sejumlah 240 cm/tahun hujan yang jatuh di Ambon, jatuh kebanyakan pada pada Mei - Juni - Juli, juga Sorong hujan maksimumnya jatuh pada bulan-bulan itu. Tebelo yang terletak di pantai Timur Halmahera daerahnya lebih kering dan maksimum hujannya jatuh pada bulan Mei.
Hanya di beberapa daerah saja hujan maksimum jatuh pada bulan-bulan Juni - Juli - Agustus, misalnya dari sejumlah 240 cm/tahun hujan yang jatuh di Ambon, jatuh kebanyakan pada pada Mei - Juni - Juli, juga Sorong hujan maksimumnya jatuh pada bulan-bulan itu. Tebelo yang terletak di pantai Timur Halmahera daerahnya lebih kering dan maksimum hujannya jatuh pada bulan Mei.
Jumlah bulan dengan sedikit hujan atau sama sekali tak ada curah hujan, berangsur-angsur lebih jelas dari Barat ke bagian Tenggara. Hal ini karena pengaruh musim Timur dari Gurun Australia yang kering makin kuat di bagian Tenggara tadi.
Suatu contoh misalnya Jambi yang mendapat hujan rata-rata pertahun 300 cm hanya satu bulan dalam setahun mendapat hujan kurang dari 15 cm, sedangkan Ujungpandang dengan keseluruhan curah hujan pertahunnya 290 cm, selama empat bulan curah hujannya dibawah cm. Hal ini juga tampak di daerah Kalimantan Timur.
Nusa Tenggara, Jawa Timur dan bagian-bagian dari Sulawesi Tenggara dan Selatan sangat dipengaruhi oleh musim kering yang panjang. Daerah dataran rendah di pantai mengalami lebih banyak kekeringan daripada daerah yang berbukit-bukit, karena ketinggian mendorong curah hujan yang lebih tinggi. Secara keseluruhan daerah terkering adalah pantai selatan dan pantai Timur.
Daerah-daerah yang tinggi seperti Gunung Rinjani (Lombok) dan Gunung Tambora di Sumbawa mendapat curahan yang tinggi dengan tidak ada sama sekali bulan kering, tetapi sebagian besar Lombok Timur, Sumbawa Selatan dan daerah pantai Sumbawa merupakan daerah kering.
Musim di Indonesia
1. Musim kemarau
Pada bulan Juli Indonesia dipengaruhi oleh musim Timur, Angin bertiup dari arah Tenggara dan setelah melalui khatulistiwa angin tersebut membelok ke kanan dan menjadi angin musim Barat Daya bagi daerah-daerah yang letaknya di utara Khatulistiwa (ingat hukum Buys Ballot) yang berbunyi :
- Angin ialah massa udara yang bergerak dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum.
- Di Belahan Bumi Utara, arah gerakan angin dibelokkan ke kanan, sedangkan di Belahan Bumi Selatan arah angin dibelokkan ke kiri.
Angin ini merupakan angin kering bagi daerah Indonesia yang terletak di belahan selatan. Hal ini disebabkan pada masa-masa itu matahari sedang bergerak di belahan bumi utara (ingat tanggal 21 Maret matahari mulai mulai bergerak meninggalkan khatulistiwa ke arah utara dan mencapai garis balik utara atau tropik of Cancer pada tanggal 21 Juni serta mencapai lagi khatulistiwa pada 23 September).
Ini berarti belahan bagian utara sedang mengalami musim panas dan Asia Tengah mengalami tekanan minimum. Sedangkan belahan bumi selatan pada waktu itu sedang musim winter dan Australia mengalami tekanan maksimum. Udara bergerak dari tekanan maksimum ke daerah minimum (Hukum Buys Ballot).
Itulah sebabnya daerah Indonesia yang letaknya di belahan selatan mengalami musim kering, karena angin itu datang dari benua Australia yang kering (bagian tengah Australia adalah gurun), dan laut yang dilewati angin itu sempit.
2. Musim hujan
Keadaan bulan Januari adalah sebaliknya. Pada waktu itu Australia sedang mengalami musim panas dan belahan utara sedang musim dingin. Asia Tengah sedang mengalami tekanan maksimum dan Australia sedang mengalami tekanan minimum. Musim di sebagian Indonesia adalah musim barat. Musim ini membawa hujan bagi hampir seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: 4 faktor iklim di Indonesia dan penjelasannya
Baca juga: 4 faktor iklim di Indonesia dan penjelasannya