4 macam transmigrasi dan penjelasannya
Dengan perhubungan darat, air dan udara, perhubungan sosial budaya dan ekonomi bangsa Indonesia berjalan lancar, dengan demikian persatuan bangsa dapat senantiasa dibina. Jika antara desa dengan kota terjadi migrasi penduduk dalam bentuk urbanisasi atau penglaju, maka perhubungan antar daerah dan antar pulau menunjang transmigrasi. Adapun transmigrasi di Indonesia ada 4 macam, yaitu sebagai berikut :
1. Transmigrasi umum
Yaitu keluarga yang pindah mendaftarkan diri di tempat asalnya, kemudian secara berombongan diangkut ke daerah baru. Di tempat transmigrasi mereka telah disediakan rumah, diberi perbekalan untuk jangka tertentu, mendapat bantuan kesehatan, pendidikan dan sarana kehidupan beragama. Bantuan ini biasanya untuk satu tahun pertama sampai mereka dapat berdiri sendiri.
2. Transmigrasi spontan
Transmigrasi jenis ini dengan biaya sendiri para transmigran pindah ke tempat baru yang disediakan pemerintah.
3. Transmigrasi bedol Desa
Yaitu transmigrasi yang melibatkan seluruh penghuni satu desa tertentu, penduduk serta pamong desanya pindah ke tempat baru. Suatu proyek besar atau akibat bencana alam di tempat asal dapat menimbulkan transmigrasi bedol desa. Ini pernah terjadi seperti ketika pembangunan waduk dan bendungan Gajahmungkur Wonogiri, Jawa Tengah, bencana Gunung Merapi Jawa Tengah.
4. Transmigrasi lokal
Jika perpindahan ini berjarak dekat, mungkin masih di dalam wilayah provinsi itu sendiri, seperti pemindahan para purnawirawan ABRI ke daerah Teluk Lada Banten Selatan. Para transmigran ini berasal dari Pulau Jawa juga.
Dengan lancarnya transportasi di seluruh wilayah negara kita terjadilah pergeseran norma di daerah-daerah, asimilasi fisik maupun budaya antar daerah. Di satu pihak terdapat usaha pelestarian budaya daerah, di lain pihak muncul budaya baru akibat dari percampuran antara budaya-budaya daerah. Asalkan keduanya itu baik, rasanya patut dilestarikan, namun yang menjadi kurang baik marilah kita buang bersama-sama.