Penyebab kehancuran Dinasti Abbasiyah
Setelah sebelumnya kita bahas kemunduran Dinasti Abbasiyah, kini giliran akan dibahas kehancuran Dinasti Abbasiyah. Ternyata, dinasti ini tidak hanya mengalami kemunduran, namun akhirnya mengalami kehancuran.
Seperti kemundurannya, kehancuran Dinasti Abbasiyah juga karena adanya dua penyebab, yaitu penyebab intern (dalam) dan ekstern (luar). Faktor intern meliputi beberapa hal, misalnya, lemahnya semangat patriotisme negara, hilangnya sifat amanah, tidak percaya pada kekuatan sendiri dll. Sedangkan faktor ekstern adalah adanya disintegrasi.
Penyebab kehancuran Dinasti Abbasiyah
Berikut penjelasan selengkapnya mengenai faktor intern dan ekstern penyebab kehancuran Dinasti Abbasiyah.
Faktor Intern
1. Lemahnya semangat patriotisme negara menyebabkan jiwa jihad yang diajarkan Islam tidak berdaya lagi menahan segala amukan yang datang, baik dari dalam maupun dari luar.
2. Hilangnya sifat amanah dalam segala perjanjian yang dibuat, sehingga kerusakan moral dan kerendahan budi pekerti menghancurkan sifat-sifat luhur yang mendukung negara Islam selama ini.
3. Tidak percaya pada kekuatan sendiri.
Dalam mengatasi berbagai pemberontakan, khalifah mengundang kekuatan asing. Akibatnya kekuatan asing tersebut memanfaatkan kelemahan khalifah.
4. Fanatik madzab persaingan dan perebutan yang tiada henti antara Abbasiyah dan Alawiyah menyebabkan kekuatan umat Islam menjadi lemah, dan bahkan hancur.
Perang ideologi antara Syi'ah dari Fatimiah melawan Ahlu Sunnah sangat ekstrim dalam tindakan-tindakannya yang dapat menimbulkan bentrokan di masyarakat. Kelompok Hashshashin yang dipimpin oleh Hasan bin Shabah yang berasal dari Thus di Parsi merupakan aliran Islamiyah, salah satu sekte Syi'ah adalah kelompok yang sangat dikenal kekejamannya, yang sering melakukan tindakan kekerasan terhadap penguasa BAni Abbasiyah yang beraliran Sunni.
Pada saat terakhir dari hayatnya Abbasiyah, Tentara Tartar yang datang dari luar dibantu dari dalam dan dibukakan jalannya oleh golongan Awaliyah yang dipimpin oleh Alqamiy.
5. Kemerosotan ekonomi terjadi karena banyaknya biaya yang digunakan untuk anggaran tentara, banyaknya pemberontakan dan kebiasaan para penguasa untuk berfoya-foya, kehidupan para khalifah dan keluarganya serta pejabat-pejabat negara yang hidup mewah, jenis pengeluaran yang makin beragam, serta pejabat yang korupsi, dan semakin sempitnya wilayah kekuasaan khalifah karena telah banyak provinsi yang memisahkan diri.
Faktor ekstern
Disintegrasi merupakan penyebab utama kehancuran Dinasti Abbasiyah yang datang dari luar. Akibat kebijakan untuk lebih mengutamakan pembinaan peradaban dan kebudayaan Islam daripada politik, provinsi-provinsi tertentu di pinggiran negara mulai melepaskan diri dari genggaman penguasa Bani Abbasiyah.
Mereka bukan sekadar memisahkan diri dari kekuasan khalifah, namun memberontak dan berusaha merebut pusat kekuasaan di Baghdad. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh pihak luar dan banyak mengorbankan umat, yang berarti juga menghancurkan sumber daya manusia. Yang paling membahayakan adalah pemerintahan tandingan Fatimiah di Mesir, meskipun pemerintahan lainnya pun cukup menjadi perhitungan para khalifah di Baghdad.
Demikianlah penyebab kehancuran Dinasti Abbasiyah, semoga menjadi catatan sejarah Islam sekaligus menjadi wacana untuk kita sendiri. Hidup berfoya-foya akan melupakan segalanya yang akhirnya dapat mengantarkannya pada kemerosotan moral dan akhirnya kehancuran.