Perkembangan agama Buddha di Asia Selatan
Web Sejarah - Pada abad IV sebelum Masehi, di India Utara berdiri kerajaan Magadha dengan ibukotanya Pataliputra. Raja yang termasyhur bernama Ahoka yang terkenal bengis dan kejam. Penjara yang dibuatnya untuk orang-orang yang melawan disebut Neraka Ashoka.
Tetapi setelah kalah perang dengan kerajaan Kalinga di India Selatan, ia mengubah wataknya . Perang tersebut memakan korban sangat banyak dan mengerikan, sehingga Ashoka terguncang hatinya dan berjanji tidak akan melakukan peperangan lagi.
Kekejaman dan kezalimannya ia tebus dengan cara memilih agama Buddha sebagai agama dan pedoman hidupnya. Ia juga menetapkan agama Buddha sebagai agama negara dan dasar pemerintahan. Pada masa pemerintahannya, seluruh India dapat dipersatukan. Dibidang budaya, tidak kurang dari 48.000 buah stupa didirikan. Stupa yang terkenal di dunia berada di Sanchi, India Tengah.
Raja Ashoka tidak hanya mengembangkan agama Buddha di negerinya sendiri. Ia pun mengirimkan utusan-utusannya ke negeri asing seperti Yunani, Syria, dan Mesir. Namun, usaha menyebarluaskan agama Buddha ke sebelah barat tidak membuahkan hasil.
Lain halnya dengan usaha penyebaran agama ke Srilanka yang dilakukan oleh kedua putra Ashoka dan para biksu di bawah pimpinan Mahinda. Mereka berhasil menarik Raja Tissa untuk memeluk agama Buddha, dan bahkan banyak rakyat di negeri tersebut yang mengikuti langkah rajanya.
Tissa kemudian membangun pusat kegiatan keagamaan Buddha di Anuradhapura. Selain itu, didirikan biara Tuparama di kota Kandy. Di biara Tuparama disimpan sebuah gigi Buddha dalam sebuah peti kecil yang dihiasai permata.
Agama Buddha berkembang pula di Tibet, sebuah kawasan yang penuh salju di kaki pegunungan Himalaya. Ajaran Buddha yang terdapat di Tibet mengalami banyak perubahan sehingga menjadi suatu aliran yang berbeda dengan agama Buddha yang asli.
Pemimpin agama Buddha di Tibet disebut Lama. Adapun gelar Dalai yang bermakna lautan, diberikan oleh para pengeran Mongolia untuk menghormati manusia suci tersebut. Dalai Lama bukan saja bertindak sebagai seorang pemimpin agama, tetapi juga berperan sebagai pemimpin bagi rakyat negeri Tibet.
Pemimpin agama Tibet ini tinggal di biara Potala di kota Lhasa, yaitu biara terbesar di dunia. Menurut kepercayaan penganut agama Buddha, Dalai Lama ialah Buddha yang lahir kembali.
Artikel sejarah selanjutnya : Perkembangan Agama Buddha di Asia Timur
Tetapi setelah kalah perang dengan kerajaan Kalinga di India Selatan, ia mengubah wataknya . Perang tersebut memakan korban sangat banyak dan mengerikan, sehingga Ashoka terguncang hatinya dan berjanji tidak akan melakukan peperangan lagi.
Kekejaman dan kezalimannya ia tebus dengan cara memilih agama Buddha sebagai agama dan pedoman hidupnya. Ia juga menetapkan agama Buddha sebagai agama negara dan dasar pemerintahan. Pada masa pemerintahannya, seluruh India dapat dipersatukan. Dibidang budaya, tidak kurang dari 48.000 buah stupa didirikan. Stupa yang terkenal di dunia berada di Sanchi, India Tengah.
Raja Ashoka tidak hanya mengembangkan agama Buddha di negerinya sendiri. Ia pun mengirimkan utusan-utusannya ke negeri asing seperti Yunani, Syria, dan Mesir. Namun, usaha menyebarluaskan agama Buddha ke sebelah barat tidak membuahkan hasil.
Lain halnya dengan usaha penyebaran agama ke Srilanka yang dilakukan oleh kedua putra Ashoka dan para biksu di bawah pimpinan Mahinda. Mereka berhasil menarik Raja Tissa untuk memeluk agama Buddha, dan bahkan banyak rakyat di negeri tersebut yang mengikuti langkah rajanya.
Tissa kemudian membangun pusat kegiatan keagamaan Buddha di Anuradhapura. Selain itu, didirikan biara Tuparama di kota Kandy. Di biara Tuparama disimpan sebuah gigi Buddha dalam sebuah peti kecil yang dihiasai permata.
Agama Buddha berkembang pula di Tibet, sebuah kawasan yang penuh salju di kaki pegunungan Himalaya. Ajaran Buddha yang terdapat di Tibet mengalami banyak perubahan sehingga menjadi suatu aliran yang berbeda dengan agama Buddha yang asli.
Pemimpin agama Buddha di Tibet disebut Lama. Adapun gelar Dalai yang bermakna lautan, diberikan oleh para pengeran Mongolia untuk menghormati manusia suci tersebut. Dalai Lama bukan saja bertindak sebagai seorang pemimpin agama, tetapi juga berperan sebagai pemimpin bagi rakyat negeri Tibet.
Biara Potala di kota Lhasa Tibet, merupakan biara terbesar di dunia |
Pemimpin agama Tibet ini tinggal di biara Potala di kota Lhasa, yaitu biara terbesar di dunia. Menurut kepercayaan penganut agama Buddha, Dalai Lama ialah Buddha yang lahir kembali.
Artikel sejarah selanjutnya : Perkembangan Agama Buddha di Asia Timur
Demikian Perkembangan agama Buddha di Asia Selatan, semoga menjadi catatan sebagai pecinta sejarah.
Sebagai pelatihan, silahkan kerjakan: Soal sejarah lengkap jawabannya
Sebagai pelatihan, silahkan kerjakan: Soal sejarah lengkap jawabannya