Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Antara Pulau Santorin dan Krakatau yang menyimpan sejarah

Antara Pulau Santorin dan Krakatau yang menyimpan sejarah - Melanjutkan kisah Atlantis pada artikel Mengapa Atlantis tenggelam? Santorin adalah nama sebuah pulau yang hingga saat ini masih ada. Encyclopedia Americana menjelaskan, situs Atlantis ada di pulau ini. Terdiri atas tiga pulau besar, Santorin atau Santorini atau disebut juga Pulau Thera, terletak di Laut Aegea.

Pulau Santorin

Pulau Santorin merupakan surga bagi sisa-sisa peninggalan batuan vulkanis. Terdapat banyak kawah dan lubang menganga, dan catatan sejarah mengatakan, bahwa antara tahun 1520 dan 1420 SM pernah terjadi gempa vulkanis dahsyat yang mengandaskan peradaban bangsa Thera, sekaligus pula bangsa Kreta dan Minoa yang berada di dekatnya.

Tidak hanya bangsa Thera yang mendiami Pulau Santorin, tetapi juga bangsa Minoa dan Kreta. Gempa dahsyat disertai amukan lelehan api dan awan panas itu mendorong bangsa Thera, Minoa, dan Kreta berlayar ke luar dan menyebar ke berbagai pulau di sekitarnya.

Pulau Santorin menjadi tempat wisata
Pulau Santorin, sekarang menjadi tempat wisata menarik
yang patut dikunjungi karena menyimpan
catatan sejarah dunia yang unik.

Namun para ahli sejarah sepakat, bahwa sebagian besar di antara mereka tewas. Pendapat tersebut ditunjang pula oleh penelitian dua ilmuwan Yunani, yaitu Dr. Angelos Galanopoulus dan Prof. Spyridon Marinatos.

Pulau Santorin baru dihuni lagi pada abad IX SM oleh Laconian Dorian. Bersamaan dengan Pulau Kreta, Thera ditemukan oleh Cyrene tahun 631 SM. Dalam perjalanannya, Santorin dikuasai bangsa Venesia dari tahun 1207 hingga kemudian ditaklukkan negara Turki pada tahun 1537. Bebas dari Turki tahun 1821, lalu menjadi milik Yunani hingga sekarang.

Penggalian demi penggalian arkeologis telah sering dilakukan di atas Pulau Santorin atau Pulau Thera. Misalnya pada tahun 1900, arkeolog Jerman menggali Pulau Thera dan menemukan reruntuhan rumah, pura, bendungan, dan benda purbakala lainnya.

Pada tahun 1966 arkeolog Yunani lewat serangkaian penggaliannya menyimpulkan, bahwa bangsa yang mendiami Pulau Santorin ada hubungannya dengan peradaban bangsa Minoa pertama. Dengan kata lain, P. Santorin sesungguhnya pulau yang disebut Plato sebagai Pulau Atlantis.

Kemudian penelitian oleh arkeolog Athena pada tahun 1967, Prof. Marinatos, menemukan sisa-sisa peradaban Minoa di bawah reruntuhan P. Santorin. Jadi jelas, ada hubungan antara P. Santorin dengan peradaban bangsa Atlantis, sebab nama-nama bangsa ini sama-sama pernah masuk dalam catatan sejarah.

Pulau Krakatau

Benarkah anggapan ini? Bukankah Pulau Atlantis tenggelam ke dasar lautan oleh gempa bumi yang dahsyat? Lalu apa hubungannya antara Pulau Santorin atau Pulau Thera ini dengan Pulau Krakatau di Selat Sunda, Indonesia?

Pulau Krakatau dijadikan perbandingan bagaimana ledakannya yang mengguncang dunia lebih dari seabad yang lalu ikut menenggelamkan peradaban. Gunung Krakatau meletus dengan dahsyatnya pada tahun 1883. Tercatat letusannya terdengar hingga jarak 3,000 mil, 295 kota di Jawa dan Sumatra rusak berat, dan korban tewas mencapai lebih dari 36.000 orang.

Boleh jadi akibat erupsi dan ledakan dahsyat itu dapat dihitung dasar dari tumbuhnya kaldera di P. Santorin. Kandungan kaldera di pulau ini ternyata memang 5 kali lebih besar dari yang dikandung Krakatau. Artinya, ledakan yang terjadi haruslah 5 kali lebih dahsyat dari ledakan Gunung Krakatau.

Baca kisah Atlantis selanjutnya : Perdebatan Atlantis oleh para ilmuwan sejarah

Kunjungi: Sejarah Dunia Lainnya
Supriyadi Pro
Supriyadi Pro Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com