Sejarah Penduduk Negara India
Sampai pada tahun 1921, pertambahan penduduk di India sebenarnya tidak begitu pesat. Tetapi setelah itu angka kematian menurun, sementara angka kelahiran hampir tetap. Akibatnya, angka kependudukan menunjukkan jumlah kelahiran yang sangat berlebihan.
Antara tahun 1951 dan tahun 1961, jumlah penduduk meningkat 22%, dan dalam dasawarsa berikutnya meningkat lagi 24%. Peningkatan ini merupakan masalah pokok yang dihadapi oleh pemerintah India, terutama dari segi penyediaan pangan.
Program keluarga berencana dilakukan melalui jalur-jalur pemerintahan, antara lain dengan metode sterilisasi, namun hasilnya belum meyakinkan.
Kurang dari 25% penduduk India tinggal di kota, jumlah desa sekitar 560.000, diantaranya 50% berpenduduk kurang dari 500 orang. Kehidupan perkotaan terpusat pada empat kota besar, yakni bombay, Calcutta, Delhi, dan Madras. Di samping itu masih ada lebih dari 140 kota berpenduduk di atas 100.000 orang.
Penduduk India umumnya tergolong ras Kaukasoid, dan biasanya orang Dravida yang sebagian besar tinggal di bagian selatan sudah ada lebih dulu.
Bahasa
Negara India mengenal lebih dari 850 bahasa. Bahasa Hindi merupakan bahasa resmi, di samping itu banyak dipakai bahasa Inggris. Bahasa-bahasa lain di antaranya adalah: bahasa Anam, Benggali, Gujarati, Kannada, Kashmiri, Malayalam, Marahti, Oriya, Punjabi, Sanskerta, Tamil, Telugu, dan Urdu.
Bahasa Urdu atau Hindustani terutama digunakan umat umat Islam di India utara. Bahasa Punjabi dipakai kalangan Sikh. Undang-undang dasar mengakui 16 bahasa daerah.
Agama dan Pendidikan
Sebagian besar penduduk negara India (82,64%) menganut Hinduisme, dan kira-kira 11,35% beragama Islam. Disamping itu, masih ada golongan minoritas beragama Kristen, Sikh, Budha, Jainisme, dan lain-lain.
Pada dasarnya, pendidikan dasar diwajibkan di semua negara bagian India, kecuali di Nagaland dan Himachal Pradesh. Sebagian besar negara bagian menyelenggarakan pendidikan secara gratis. Tetapi generasi muda, terutama di daerah-daerah pedalaman., masih banyak yang belum mengenyam pendidikan.
Angka-angka jumlah penduduk yang buta huruf di setiap daerah berbeda-beda, tergantung pada faktor agama dan jenis kelamin. Namun, secara umum dapat dikatakan 60% penduduk masih buta huruf. Pemerintah pusat memberikan subsidi pendidikan kepada pemerintah negara bagian.
Kesehatan
Dalam bidang kesehatan di negara India pada umumnya masih memprihatinkan. Angka kematian cukup tinggi, sebagian besar disebabkan oleh kekurangan gizi dan buruknya keadaan perumahan. Untuk mencegah menjalarnya penyakit menular yang sering melanda penduduk, seperti kolera dan malaria, pemerintah berusaha melakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan umum, terutama dengan mendirikan rumah sakit dan klinik.
Baca juga: Fisiografi Negara India
Baca juga: Fisiografi Negara India