Perdagangan dan Transportasi Negara Irak
Perdagangan Luar Negeri
Seluruh perdagangan negara Irak dengan luar negeri, kecuali perdagangan minyak, dimonopoli oleh pemerintah dengan memberlakukan sistem perizinan dan lisensi.Selain minyak, barang ekspor utama dari Irak hanya kurma, karet, kertas, dan pupuk. Barang-barang ekspor tersebut dipasarkan ke Perancis, Italia, Spanyol, Yugoslavia, dan Amerika Serikat.
Sebaliknya, Irak mengimpor mesin-mesin, alat-alat transportasi, teh gula, dan obat-obatan, yang diperoleh terutama dari Jepang, Jerman Barat, Italia, Perancis, Inggris, dan Amerika Serikat.
Untuk urusan transportasi, semua kota utama di negeri Irak dihubungkan dengan sistem jalan kereta api milik pemerintah, yang juga berhubungan dengan jaringan jaringan jalan kereta api Suriah di Tel Kuchek dan memungkinkan rute dari Basrah di Teluk Persia sampai ke Turki dan Eropa.
Dalam sejarahnya, di Irak terdapat jalur kereta api Berlin-Baghdad dikenal juga sebagai Jalur kereta api Baghdad. Jalur tersebut dibangun mulai tahun 1903 - 1940, yang difungsikan sebagai penghubung Berlin dan kota Kekaisaran Utsmaniyah Baghdad.
Pembangunan proyek tersebut baru selesai setelah beberapa dekade. Pada saat pecah Perang Dunia I, jalur kereta api baru 960 km atau sekitar 600 mil. Pada akhir tahun 1930 dibangun jalur kereta api menuju Baghdad, yang pertama kali dioperasikan pada tahun 1940.
Pada 1890an Kekaisaran Jerman membangun Jalur kereta api Anatolia (Anatolische Eisenbahn) yang menghubungkan Konstantinopel, Ankara dan Konya. Jalur ini pernah menjadi sumber sengketa internasional sebelum terjadinya Perang Dunia I.
Jalan raya sepanjang kurang lebih 29.000 km, termasuk jaringan jalan raya yang dapat digunakan sepanjang tahun, menghubungkan kota-kota utama dan berhubungan dengan jaringan jalan raya Kuwait, Suriah, dan Yordania.
Jembatan-jembatan modern membentang hampir di seluruh sungai, terusan, galian, dan terowongan di daerah pegunungan, dengan jalan raya yang melintasi ngarai yang curam.
Pelabuhan laut utama Irak adalah Basrah dan Umm Qasr. Pada tahun 1991 di seluruh Irak hanya terdapat tiga bandar udara yang mengoperasikan penerbangan tetap.
Di Bagdad dan Basrah terdapat bandar udara internasional. Penerbangan dalam negeri tidak begitu penting.