Sejarah Fisiografi Korea Selatan
KOREA SELATAN, republik di bagian selatan Semenanjung Korea, Asia timur laut; berbatasan dengan Korea Utara (utara), Laut Jepang (timur), Laut Cina Timur (selatan dan Laut Kuning (barat). Luas: 99.173 km. Penduduk: 4.5243.000 (1989). Kepadatan penduduk: 456/km2. Agama: Budha (48,2%), Protestan (34,2%), Katolik Roma (10,2%), Kong Hu Cu (5%), Wonbulgyo (O,6%), Chondogyo (4%), lain-lain (1,4%). Bahasa: Korea. Ibu kota: Seoul. Satuan mata uang: Won (W).
Artikel negara Korea Selatan
Fisiografi Korea Selatan
Pada umumnya, Semenanjung Korea, termasuk Korea Selatan, terdiri dari pegunungan; hanya sebagian kecil wilayah ini' berupa dataran rendah. Tepat di bawah garis 38° LU, barisan Peg. Sobaek membentang ke arah barat daya. Puncaknya yang terkenal, di antaranya G. Halla (1.950 m), G. Chii (1.915 m), dan G. Tobaek (1.549 m).
Semenanjung Korea |
Sungai-sungai utama semuanya berada di bagian barat: S. Han (515 km) dapat dilayari kapal-kapal sungai; S. Kum (401 km) dan S. Yongsan (116 km) mengairi dataran subur di barat daya; S. Naktong (525 km) juga dapat dilayari kapal.
Iklim musim di negeri ini lebih dipengaruhi daratan benua Asia daripada L. Pasifik. Pada musim dingin, semenanjung ini dilalui udara kering dan dingin yang bertiup dari daerah Siberia, pusat tekanan udara pada waktu itu. Dalam bulan Januari, suhu udara rendah, tetapi jarang turun sampai di bawah titik beku. Pada musim panas, dari arah tenggara bertiup udara laut yang lembab.
Karena itu, udara di negeri ini umumnya hangat. Dalam bulan Agustus, misalnya, suhu udara di bagian yang paling selatan berkisar dari 20°C hingga 27°C. Curah hujan per tahun berkisar dari 500 mm hingga 1.500 mm per tahun.
Akibat ledakan penduduk, banyak hutan asli yang telah dibuka dan berganti dengan semak-semak, kendati sebenarnya tanahnya cocok untuk pengembangan hutan, karena musim panas berlangsung cukup lama. Namun sekitar 67 persen Wilayah Korea Selatan masih tertutup hutan. Hutan ini kebanyakan ditumbuhi konifera dan pohon berdaun lebar, kecuali di sepanjang pantai selatan.
Dulu hutan tersebut didiami banyak binatang liar, seperti harimau, links, dan beruang. Tetapi kini di daerah terpencil pun binatang liar sudah jarang.