Senjata Tradisional Maluku Utara Yang Penuh Makna Beserta Penjelasannya
Maluku Utara adalah sebuah provinsi yang baru memecahkan diri dari Provinsi Maluku pada tahun 2002 silam. Secara demografis, masyarakat Maluku Utara mempunyai kedekatan budaya dengan masyarakat provinsi Maluku.
Dengan demikian, senjata tradisional yang diangkat sebagai ikon budaya provinsi Maluku Utara juga sama, yaitu Parang Salawaku. Parang Salawaku khas Maluku Utara tidak mempunyai perbedaan yang spesifik dengan Parang Salawaku Maluku, baik dari segi bentuk maupun penggunaannya.
Wilayah Provinsi Maluku Utara terdiri dari : Ternate (bekas ibu kota provinsi), Tidore, Bacan, Halmahera (pulau terbesar di Kepulauan Maluku), Morotai, Kepulauan Obi, dan Kepulauan Sula.
Penduduk Maluku Utara adalah multi etnik seperti masyarakat Maluku. Terdapat ada 28 sub etnis dengan 29 bahasa lokal. Masyarakat Maluku Utara mayoritas memeluk islam.
Berangkat dari kesamaan budaya dan tipografi alam kedua provinsi ini, maka produk budaya mereka milikipun mayoritas sama. Diantaranya adalah senjata tradisional Parang dan Salawaku atau Parang Salawaku.
Parang dan Salawaku merupakan Salah satu senjata tradisional khas Provinsi Maluku dan Maluku Utara yang unik Pada jaman sekarang, senjata ini biasanya digunakan oleh penari pria saat mempertunjukkan tarian Cakalele. Berikut ini penjelasan lebih rinci tentang Parang dan Sawalaku.
Baca juga : Senjata Tradisional Gorontalo
Parang dan Salawaku Senjata Tradisional Maluku Utara
Dalam Buku Genius Senior digambarkan bahwa senjata parang mempunyai panjang 90-100 cm. sedangkan Salawaku adalah perisai bermotif. Parang ini terbuat dari bahan besi yang keras dan ditempa oleh seorang pandai besi. Kepala Parang terbuat dari kayu keras seperti kayu besi atau kayu gupasa. Sebagaimana halnya gagang parang, Salawaku juga terbuat dari kayu yang keras.
Parang dan Salawaku Senjata Tradisional Maluku Utara |
Ukuran badan penari Cakalele mempengaruhi ukuran Parang dan Salawaku. Parang Salawaku merupakan satu paket senjata tradisional Maluku Utara yang terdiri dari parang dan perisai.
Makna Parang dan Salawaku
Parang dan Salawaku mempunyai arti tersendiri. “Parang” berarti pisau besar namun biasanya mempunyai ukuran yang jauh lebih besar dari pisau dan lebih pendek dari pedang. “Sawalaku” sendiri mempunyai arti perisai. Perisai adalah alat yang dipakai untuk melindungi diri dan untuk menangkis serangan senjata lawan.
Pada saat ini, Parang Salawaku dipakai untuk melengkapi pakaian penari atau upacara perkawinan, namun pada zaman dahulu senjata tersebut juga dipakai untuk berperang dan berburu binatang di hutan. Khusus sebagai senjata saat berperang, Parang Salawaku ini digunakan oleh Kapitan Pattimura ketika perang melawan pemerintah kolonial Belanda.
Demikian pembahasan mengenai Senjata Tradisional Maluku Utara Yang Penuh, semoga menambah wawasan kita akan kekayaan budaya Nusantara peninggalan nenek moyang kita khususnya senjata tradisional.
Untuk mengetahui keunikan budaya Maluku Utara lainnya, silakan membaca artikel dengan tema Pakaian Adat Maluku Utara dan Rumah Baileo Rumah Adat Maluku dan Maluku Utara
Sedangkan untuk mengetahui posisi Maluku Utara dengan segala potensi daerahnya, silakan menyimak Peta Provinsi Maluku Utara
Terimakasih atas kunjungan Anda.