Mengenal Suku Sasak yang Kaya Budaya
Suku Sasak adalah suku bangsa Indonesia yang mendiami Pulau Lombok di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Mengapa disebut Sasak? Sasak berasal dari kata sak sak, yang berarti satu satu. Kata ini tidak hanya digunakan di NTB, tetapi sebagian suku Dayak juga menggunakannya untuk menyebut satu. Penduduk Sasak terkenal dengan tenunan kainnya, konon setiap wanita bisa disebut dewasa dan siap menikah kalau sudah bisa dan pandai menenun.
Suku Sasak memiliki kekayaan budaya yang sulit ditemukan di daerah lain, baik itu di Indonesia sendiri maupun luar negeri. Apa saja kebudayaan yang dimiliki suku Indonesia di bagian timur ini? Berikut ulasannya:
Rumah adat
Seperti suku bangsa lainnya di Indonesia, Suku Sasak juga memiliki rumah adat yang unik dan menarik. Di bawah ini adalah salah satu perwujudan rumah adat Sasak berbentuk panggung dengan atap mirip jerami.
Lebih lengkap mengenai rumah adat di provinsi ini, silahkan kunjungi: Rumah adat NTB
Kebudayaan
Kebudayaan suku Sasak salah satunya adalah Bau Nyale. Tradisi ini merupakan identitas suku Sasak, sehingga sampai sekarang tradisi unik ini masih dilaksanakan. Bau Nyale biasa dilakukan oleh penduduk yang bertempat tinggal di daerah pantai di pulau Lombok selatan.
Kesenian
Gendang Beleq merupakan salah satu kesenian suku Sasak yang ada di pulau Lombok. Irama dari seni ini dipercaya mampu membangunkan jiwa dengan tujuan kebersamaan.kedamaian dan keindahan
Makanan khas
Pangan putih (putek), pangan merah (bang), dodol & peset (ketan putih) adalah salah satu makanan khas Suku Sasak.
Makanan khas lengkap ini di persiapkan untuk ritual selamatan kandungan/sedeqahkan untuk janin yang dikandung ibunya pada usia masih berumur 4 bulan. Tradisi ini kebiasaan dilaksanakan oleh suku sasak pendalaman
Pakaian adat
Suku sasak memiliki berbagai pakaian adat, baik pakaian adat keseharian, pakaian adat resmi, maupun pakaian adat muslim. Adapun wujudnya bisa anda lihat pada gambar di bawah ini:Pakaian adat Muslim Suku Sasak |
Lebih luas mengenai pakaian ini silahkan baca: Pakaian adat NTB
Bahasa daerah
Bahasa Sasak adalah bahasa ibu yang dituturkan oleh masyarakat suku Sasak yang menjadi etnis mayoritas di pulau Lombok. Bahasa ini masih berkerabat dekat dengan bahasa Bali dan bahasa Sumbawa yang dituturkan di pulau-pulau sekitar Lombok. Ketiga bahasa ini adalah bagian dari rumpun bahasa Austronesia. Bahasa Sasak tidak mempunyai status resmi, di Indonesia bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang dipakai oleh penutur bahasa Sasak dalam konteks formal dan tertulis.
Terdapat beberapa dialek bahasa Sasak yang memiliki tingkat kesalingpahaman rendah. Sistem tingkatan bahasanya mirip dengan bahasa Jawa dan Bali. Pada tiap tingkatan mempunyai kosakata berbeda; penggunaannya ditentukan oleh status sosial relatif penutur terhadap lawan bicaranya.
Saat ini jarang ditemui dalam ragam tulisan, namun teks-teks tradisional bahasa Sasak yang ditulis dengan medium lontar kadang kala dibacakan pada upacara adat tertentu. Sistem huruf atau aksara bahasa Sasak hampir mirip dengan aksara Bali.
Tarian adat
Tarian tradisional khas suku sasak lombok |
Ada beberapa tarian adat suku Sasak, seperti tarian gandrung, tarian rudat, tarian oncer, dan tarian Gendang Beleq. Keempat tarian tersebut biasanya ditampilkan pada kegiatan tertentu, seperti kegiatan budaya, upacara adat, upacara pernikahan dan lain-lain.
Tradisi adat
Suku sasak memiliki berbagai tradisi adat yang masih dilakukan hingga saat ini. Salah satunya adalah Tradisi Nyongkolan. Nyongkolan adalah proses pernikahan yang merupakan tradisi khas suku sasak Lombok.
Tradisi Nyongkolan
Berikut berbagai kegiatan nyongkolan:
Tradisi Malean Sampi
Malean Sampi adalah tradisi dan ritual suku Sasak yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu guna mensyukuri hasil panen padi dan Palawija. Saat ini masih tetap dilakukan terutama di daerah Narmada, Lombok Barat.
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai Suku Sasak, semoga menambah pengetahuan budaya bangsa.
Baca juga kehidupan suku di Papua: Suku Papua dan Papua Barat
Baca juga kehidupan suku di Papua: Suku Papua dan Papua Barat