Organisasi semimiliter bentukan Jepang
Jepang telah mempropagandakan akan menolong bangsa Indonesia dari kesengsaraan dan penderitaan. Namun, keyataannya pada waktu itu Jepang juga melakukan pengisapan terhadap kekayaan bangsa Indonesia. Hampir semua kekayaan dan bahan mentah diangkut untuk kepentingan negeri Japang yang sedang menghadap perang.
Bahkan dalam menghadapi perang itu, Jepang secara langsung telah menggunakan tenaga dari orang-orang Indonesia. Pada tahun 1942 negeri Sakura ini mulai melemah dalam berperang melawan Sekutu. Untuk menambah kekuatan tentara Jepang, maka di Indonesia dibentuk organisasi-organisasi semimiliter.
Sebagai contoh Seinendan, yakni barisan pemuda usia 14-23 tahun. Mereka ini merupakan prajurit-prajurit yang bertugas di daerah masing-masing.
Keybodan, yakni organisasi yang terdiri para pemuda yang berusia 23-25 tahun. Tugas mereka sebagai penjaga keamanan atau "Barisan Bantu Polisi".
Selain itu, Jepang juga membentuk laskar wanita yang disebut Fujinkai, yakni barisan wanita yang bertugas di garis belakang.
Kemudian, mengingat tentara Jepang makin payah dan banyak korban, maka dibentuklah Heiho. Organisasi Heiho terdiri dari para pemuda Indonesia yang dijadikan prajurit untuk membantu tentara Jepang. Sebagai pembantu tentara Jepang, maka Heiho ini dikirim ke medan perang untuk berperang.
Baca selanjutnya: Perlawanan rakyat terhadap Jepang tahun 1944-1945
Baca selanjutnya: Perlawanan rakyat terhadap Jepang tahun 1944-1945