3 cara perlawanan rakyat Indonesia terhadap ekspansi Jepang
Penderitaan luar biasa yang menyeluruh dialami rakyat Indonesia yang sekian lama mendambakan kebebasan dan kesejahteraan, melahirkan semangat juang tinggi untuk mengubah keadaan. Perlawanan pemberontakan pun meletus di berbagai wilayah.
Terdapat 3 bentuk perlawanan terhadap Jepang, yaitu perlawanan terbuka, perjuangan di bawah tanah dan perjuangan melalui organisasi/lembaga Pemerintah Jepang.
Perlawanan Terbuka
Perlawanan terbuka, antara lain
- perlawanan rakyat Aceh tahun 1944, baca selengkapnya di artikel: 3 kali perlawanan rakyat Aceh terhadap Jepang
- perlawanan rakyat Biak (Irian) tahun 1943
- perlawanan rakyat Pontianak tahun 1944
- perlawanan rakyat Indramayu tahun 1944
- perlawanan rakyat Singaparna tahun 1945
- perlawanan tentara Peta Blitar tahun 1945,baca selengkapnya di artikel: Perlawanan PETA Blitar terhadap Jepang
Pergerakan di Bawah Tanah
Pergerakan di bawah tanah, misalnya :- gerakan bawah tanah pimpinan Sutan Syahrir di sekitar Jakarta dan Jawa Barat.
- gerakan kelompok pegawai kantor pusat propaganda Jepang
- gerakan Kaigun, yaitu para pejuang Indonesia di dalam Angkatan Laut Jepang.
Perjuangan Melalui Organisasi (Putera, BPUPK dan PPKI)
Organisasi Pusat Tenaga Rakyat (Putera) yang didirikan Jepang dengan maksud mengerahkan dukungan rakyat terhadap perang Jepang, oleh para tokoh bangsa kita dipergunakan untuk membajakan mental rakyat dan menggembleng semangat kebangsaan.
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dimaksudkan Jepang untuk meredam perlawanan tokoh-tokoh pergerakan Nasional dan rakyat Indonesia terhadap Jepang, dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para tokoh bangsa kita sebagai alat perjuangan kemerdekaan yang ampuh.
Keberanian dan semangat juang tinggi para pejuang dan kewibawaan serta kemampuan para pemimpin perjuangan yang dilandasi persatuan dan semangat kerja sama membuahkan kemerdekaan bangsa. Kemerdekaan bangsa Indonesia terwujud melalui Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 sebagai hasil perjuangan seluruh rakyat Indonesia sendiri, bukan hadiah belas kasihan bangsa lain.
Baca juga: Perlawanan rakyat terhadap Jepang tahun 1944-1945
Baca juga: Perlawanan rakyat terhadap Jepang tahun 1944-1945