Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bekas Kraton Mataram di Pleret Yogyakarta

Keraton Mataram di Pleret bentuknya mirp dengan Keraton Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat. Berbeda dengan petilasan Kraton Mataram di Kota Gede yang masih bisa dilacak keberadaannya. Namun Keraton Mataram di Pleret agak sulit di lacak keberadaannya.

Kraton Mataram di Pleret pada jaman Sunan Amangkurat I sekitar tahun 1646-1647 itu ditinggalkan karena ada ketika masa Trunojoyo merangsek peperangan ke Pleret, sehingga pada tahun 1647 Kraton Mataram Pleret mengalami kerusakan. Trunojoyo berasal dari Madura. Bagaimana keberanian Trunojoyo lihat pada artikel Perlawanan Trunojoyo terhadap VOC.

Reruntuhan Bangunan Kraton Pleret

Bangunan Kraton Pleret pada zaman Sunan Amangkurat I berbeda dengan Kraton Karta yang dibangun oleh Sultan Agung yang terletak di sebelah selatan Kraton Pleret. Kraton Kerta yang dibangun Sultan Agung banyak menggunakan kayu, sedangkan Kraton Pleret yang dibangun Sunan Amangkurat I kebanyakan dibangun dengan batu bata.
Foto Bekas Kraton Mataram di Pleret Yogyakarta
Bekas Kraton Mataram di Pleret Yogyakarta
Sunan Amangkurat II yang menduduki pucuk pemerintahan memindahkan kraton dari Pleret ke Kartasura. Perpindahan kraton Pleret ke Kartasura terjadi pada tahun 1680 Masehi.

Hal tersebut berbeda dengan Kota Gede. Meskipun Kota Gede tidak menjadi pusat pemerintahan, tetapi masih kelihatan terpelihara, karena di sana ada makam raja-raja Mataram, seperti makam Ki Ageng Pemanahan, makam Panembahan Senopati sebagai raja pertama, dan makam Sunan Hanyakrawati atau Penembahan Seda Krapyak.

Setelah pusat pemerintahan Mataram di pindah dari Pleret ke Kartasura, kemudian dipindah lagi ke Surakarta. Sedangkan Kota Gede tetap sebagai Kota Pusaka.

Namun walau begitu usaha untuk melacak keberadaan Kraton Mataram di Kerta saat zaman Sultan Agung pihak pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta terus mengadakan evakuasi, menggali tanah di wilayah yang diperkirakan bekas Kraton Mataram.

Seperti pada awal Mei 2013 yang lalu, Tim dari Dinas Kebudayaan DIY berhasil menemukan bangunan batu bata kuno yang bisa dijadikan lampu hijau bahwa bangunan itu merupakan salah satu bangunan kraton Mataram. Tempat tersebut terletak di Desa Kedhaton, Pleret. Yang jika dilihat dari nama desanya dahulu kratonnya ada di desa tersebut.

Pihak Dinas Kebudayaan Yogyakarta memang sudah dari tahun 2003 mengadakan penelitian serius di Dusun Kerta dan Kedhaton, yang berada di wilayah Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul.

Baca juga: Kraton Yogyakarta wisata sejarah masa lampau

Dari hasil menggali tanah di wilayah tersebut sudah bisa menemukan beraneka ragam bangunan yang jika dilihat dari wujudnya itu adalah beteng cepuri Kraton Mataram di Pleret. Corak beteng tersebut sama persis dengan corak beteng yang ada di cepuri Kraton Yogyakarta Hadiningrat.
Supriyadi Pro
Supriyadi Pro Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com