Islam sudah ada sebelum keruntuhan Majapahit
Pada mulanya agama Islam dipeluk oleh orang-orang yang ada di pesisir pantai. Kerajaan Islam pertama ialah Kerajaan Samudera Pasai. Kerajaan ini membuktikan bahwa sebelum keruntuhan Kerajaan Majapahit, agama Islam sudah ada di Indonesia. Di Jawa sebagian besar penduduk yang berdiam di pantai utara memeluk agama Islam. Maulana Malik Ibrahim adalah seorang penyiar agama Islam terkenal. Diketahui meninggal pada tahun 1419 Masehi. Beliau dimakamkan di Gresik.
Datangnya Pedagang Islam ke Nusantara
Sebelum kedatangan Maulana Malik Ibrahim di Jawa, pedagang-pedagang Islam sudah banyak terdapat di Indonesia. Ini ditandai dengan adanya makam seorang wanita Islam bernama Fatimah binti Maimun di Gresik. Mereka berdagang sambil mengembangkan agama Islam. Fatimah Binti Maimun diperkirakan wafat pada tahun 475 H atau bertepatan dengan tahun 1082 Masehi.
Agama Islam masuk ke Indonesia secara damai pada saat kebanyakan masyarakat beragama Hindu dan Budha. Masuknya agama Islam tidak melalui peperangan. Penduduk dengan sukarela memeluk agama Islam. Islam tidak membedakan kedudukan lapisan dan golongan dalam masyarakat. Islam berkembang dengan pesatnya melalui pusat pusat penyiaran agama.
Di tiap-tiap daerah didirikan pusat penyiaran agama. Di Jawa Timur pusat penyiaran itu didirikan oleh Sunan Ngampel, di Jawa Tengah oleh Sunan Kudus, Sunan Kalijaga dan Sunan Muria. Di Jawa Barat pusat penyiaran itu didirikan oleh Sunan Gunung Jati, yang dikenal dengan nama Faletehan atau Fatahilah.
Daerah-daerah pelabuhan merupakan pusat penyebaran agama Islam, karena pelabuhan merupakan tempat kegiatan para pedagang Islam. Para pedagang memegang peranan penting dalam penyebaran agama Islam di Indonesia. Selain pelabuhan, pondok-pondok pesantren mempunyai peranan yang penting pula.
Penyebaran Islam di Pulau Jawa
Di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat, terdapat makam para wali. Di Gresik terdapat makam wali yang terkenal, yaitu makam Maulana Malik Ibrahim dan Sunan Giri. Makam itu banyak dikunjungi orang-orang yang datang berziarah.
Para wali yang sangat berjasa menyiarkan agama Islam terutama di Pulau Jawa, berjumlah 9 orang, yang dikenal dengan Wali Songo, yang berarti wali yang berjumlah sembilan orang. Mereka berhasil mendirikan masjid terkenal, yaitu Masjid Demak.
Tiap-tiap wali mendapatkan tugas menyiarkan agama Islam di daerah-daerah tertentu. Mereka menyiarkan Islam melalui dakwah atau penerangan kepada masyarakat setempat. Dalam dakwahnya dipergunakan unsur kebudayaan yang dikenal oleh masyarakat sebelumnya, seperti gamelan atau wayang. Selengkapnya lihat Peranan para Wali/ulama dalam bidang sosial budaya.
Tiap-tiap wali mendapatkan tugas menyiarkan agama Islam di daerah-daerah tertentu. Mereka menyiarkan Islam melalui dakwah atau penerangan kepada masyarakat setempat. Dalam dakwahnya dipergunakan unsur kebudayaan yang dikenal oleh masyarakat sebelumnya, seperti gamelan atau wayang. Selengkapnya lihat Peranan para Wali/ulama dalam bidang sosial budaya.
Atas usaha para wali itu terdapatlah beberapa kerajaan Islam di Pulau Jawa, antara lain Kerajaan Demak Bintoro, Kerajaan Pajang, Kerajaan Mataram, Kerajaan Banten dan Cirebon. Kerajaan-kerajaan tersebut berkembang dengan pesat.
Di luar Jawa, perkembangan agama Islam juga sangat pesat. Di sana terdapat pula beberapa kerajaan Islam, misalnya di Kalimantan (Brunei, Sambas dan Banjar), di Sulawesi seperti Kerajaan Goa (Makasar), dan Bione. Di Maluku seperti Ternate, Tidore, Bajang dan Jailolo.
Penyebaran agama Islam juga terjadi di Nusa Tenggara Barat. Dan pada abad XV agama Islam sudah tersebar ke seluruh wilayah Indonesia.
Untuk mengetahui cara apa saja penyebaran agama Islam silahkan baca di artikel sejarah 5 cara penyebaran agama Islam di Indonesia.