Sejarah menangkap ikan
Kegiatan menangkap ikan sudah tua usianya dan dilakukan dalam fase yang hampir bersamaan dengan fase berburu dan meramu. Kegiatan ini dilakukan oleh suku-suku bangsa yang bertempat tinggal di tepi-tepi pantai sepanjang sungai, tepi danau atau rawa-rawa. Pada laut-laut tertentu seringkali menjadi pemusatan kawanan ikan yang jumlahnya ribuan, bahkan jutaan. Laut-laut tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Di laut-laut Eropa Barat dan utara hidup puluhan ribu ikan haring yang sering menyusuri perairan Inggris, Perancis, Belgia dan Belanda.
2. Di sepanjang pantai dari Alaska sampai dengan Kanada barat hidup puluhan ribu ikan zalm, sehingga orang-orang Eskimo dan Indian selama berabad-abad hidup dari menangkap ikan.
3 Di perairan Asia Tenggara juga hidup puluhan ribu ikan kembung.
Dalam mencari ikan ternyata mereka telah menggunakan pengetahuan dan teknologi yang lebih maju daripada berburu dan meramu. Mereka telah mengetahui sifat-sifat laut, jenis angin, dan peredaran bintang sebagai petunjuk arah.
Dan mereka telah dapat menciptakan perahu, kail, jala dan alat-alat lain untuk menangkap ikan. Termasuk ilmu gaib dan ramuan-ramuan untuk memabukkan ikan di sungai.
Dan mereka telah dapat menciptakan perahu, kail, jala dan alat-alat lain untuk menangkap ikan. Termasuk ilmu gaib dan ramuan-ramuan untuk memabukkan ikan di sungai.
Dalam masyarakat suku-suku bangsa di Indonesia, kegiatan menangkap ikan itu dilakukan bersama-sama dengan kegiatan bercocok tanam, atau sesudah selesai menanam padi, kemudian sambil menangkap ikan di laut atau sungai.