13 hari Krisis Misil Kuba
Fidel Castro muncul dalam percaturan politik di Kuba sebagai penentang pemerintahan Fulgencia Batista. Fidel Castro menganggap bahwa Batista telah menghancurkan demokrasi Kuba. Hal ini dikarenakan Batista bekerja sama dengan para mafia dalam membangun pemerintahannya.
Penyerangan Fidel Castro yang pertama terjadi pada tanggal 26 Juli 1953 yang terkenal dengan "Gerakan 26 Juli". Dalam perlawanan tersebut Fidel Castro berhasil menggugah semangat masyarakat Kuba walaupun akhirnya gagal dan dia ditangkap dan dipenjara sampai tahun 1955.
Pidato Fidel Castro yang berjudul "Sejarahlah yang akan membebaskanku" menjadi penggugah semangat rakyat Kuba untuk bangkit melawan diktatorisme Batista dan menjadi simbol Revolusi Kuba.
Setelah keluar dari penjara, F. Castro memimpin suatu gerakan untuk menggulingkan pemerintahan Batista. Dengan dukungan rakyat, Castro berhasil menggulingkan Batista. Setelah F. Castro menduduki jabatan sebagai presiden Kuba, maka langkah pembaruan yang dilakukan pertama adalah memotong bunga bank sebesar 50%, menyita 13% tanah pertanian Kuba dan membaginya menjadi koperasi-koperasi pertanian, termasuk pertanian yang disita adalah pertanian milik keluarga Batista.
Secara strategis, Amerika Serikat melihat kekuatan komunis di Kuba sebagai sebuah ancaman karena du faktor utama, yaitu :
- Ada efek domino penyebaran paham komunisme di Kuba.
- Karena kondisi kedekatan jarak antara Kuba dan Amerika Serikat yang berdampak pada dekatnya jarak tempur Kuba untuk mencapai kawasan Amerika Serikat. Selain itu, juga adanya kesamaan paham dan kerja sama antara Kuba dan Uni Soviet.
Ketegangan Perang Dingin antara Kuba dan Amerika Serikat memuncak pada bulan Oktober 1962. Peristiwa tersebut dikenal dengan nama "Krisis Misil Kuba" atau Cuban Missile Crisis. Awal mula terjadinya peristiwa itu adalah adanya laporan dari pesawat mata-mata AS tentang adanya aktivitas pembangunan instalasi senjata nuklir Uni Soviet di Kuba.
Laporan tersebut, oleh Presiden John F. Kennedy dicegah agat proyek pembangunan instalasi tidak berkembang karena dapat berpotensi memunculkan perang nuklir antara Uni Soviet dan Amerika Serikat.
Krisis Misil Kuba berlangsung selama 13 hari dan berakhir dengan adanya kesepakatan antara Nikita Khrushchev dan John F. Kennedy. Isi kesepakatan tersebut adalah " Uni Soviet setuju untuk menarik semua hulu ledak nuklirnya dari Kuba dan tidak membangun instalasi senjata nuklir di Kuba, dan Amerika Serikat tidak diperbolehkan menginvasi Kuba.
Baca juga: 2 periode Revolusi Kuba
Kunjungi: Sejarah Dunia Lainnya
Baca juga: 2 periode Revolusi Kuba
Kunjungi: Sejarah Dunia Lainnya