Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengaruh Revolusi Rusia bagi Indonesia

Kemenangan Revolusi Bolshevik di Rusia disambut dengan antusias oleh seluruh rakyat di dunia termasuk Indonesia. Adolf Baars dengan berapi-api menyerukan agar revolusi di Rusia juga diikuti sekarang juga oleh Hindia Belanda.

Pengaruh dari paha, sosialis-komunis mendorong terbentuknya ISDV (Indische Sociaal Democratische Vereeniging) di Semarang bulan Mei 1914. Pelopornya adalah H.J.F.M. Sneevliet. Ajarannya disebarkan ke Serikat Sekerja Kereta Api dan Serikat Islam.

Dalam waktu tiga bulan, sekitar 30.000 prajurit dan pelaut menjadi anggota gerakan yang kemudian dikenal dengan nama Kaum Merah. Kaum Merah mengorganisasi demonstrasi yang dilakukan oleh serdadu sehingga menimbulkan bentrokan dengan polisi.

Gambar ilustrasi Pengaruh Revolusi Rusia bagi Indonesia

Pemberontakan dan pengibaran bendera merah dikumandangkan oleh Darsono melalui surat kabar Het Vrije Woord milik ISDV. Sedangkan parta-partai moderat seperti Budi Utomo dan SI mendesak agar pemerintah Belanda menggantikan Volksraad menjadi parlemen pilihan rakyat. Krisis November mulai segera mereda setelah Gubernur Jenderal van Limburg Stirum menjanjikan akan melakukan perubahan-perubahan yang luas.

Kemudian pemerintah Belanda melakukan tindakan-tindakan yang keras setelah dapat menguasai keadaan. Bagi anggota militer yang terlibat dihukum berat dan bagi pegawai negeri yang terlibat dimutasikan. Darsono, Abdul Muis dan rekan-rekannya ditangkap, sedangkan Sneevliet akhirnya diusir dari Indonesia.

ISDV mulai kehilangan kendali setelah ditinggal pergi oleh para pemimpinnya. ISDV pun mulai dijauhi massa, karena prinsip-prinsip radikal mereka yang belum dapat dipahami. Nama ISDV kemudian diganti manjadi Partai Komunis Hindia pada bulan Mei 1920 pada kongres ISDV ke-7.

Tujuan dari perubahan nama itu adalah untuk membedakan dengan kelompok sosial revisionis (kaum sosialis palsu). Selain itu, perubahan nama itu yang menunjukkan hubungan kekeluargaannya dengan Partai Komunis di Rusia. Tujuh bulan kemudian partai ini mengubah namanya menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Semaun terpilih sebagai ketuanya.

Pada tahun 1919 Komintern terbentuk, namun pengaruhnya telah terasa di seluruh Indonesia. Sejak saat itu pula langkah-langkah politik PKI senantiasa mengikuti doktrin-doktrin dari Komintern di Rusia. Di antaranya pernyataan Lenin, bahwa untuk Asia garis politik Komintern harus mendekati dan bekerhja sama dengan kaum borjuis nasional dan organisasi nasional rakyat terjajah.

Baca juga:

Kunjungi: Sejarah Dunia Lainnya
Supriyadi Pro
Supriyadi Pro Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com