Agama dan kesenian masyarakat Kerajaan Kediri
Agama masyarakat Kerajaan Kediri
Corak agama masyarakat Kediri masa kerajaan disimpulkan dari peninggalan-peninggalan arkeologi yang ditemukan di wilayah Kediri. Candi Gurah dan Candi Tondo Wongso menunjukkan latar belakang agama Hindu, khususnya Siwa. Petirtaan Kepung kemungkinan besar juga bersifat Hindu, karena tidak tampak unsur-unsur Budhisme pada bangunan tersebut.Beberapa prasasti menyebutkan nama abhiseka raja yang berarti penjelmaan Wisnu. Namun, hal ini tidak langsung membuktikan bahwa wisnuisme berkembang pada saat itu. Sebab, landasan filosofis yang dikenal di Jawa pada masa itu selalu menganggap Raja Saa dan Dewa Wisnu sebagai pelindung rakyat, dunia atau kerajaan.
Secara umum agama Hindu khususnya pemujaan kepada Siwa mendominasi perkembangan agama pada masa Kediri. Hal ini tercermin dari temuan prasasti, arca-arca, maupun karya-karya sastra Jawa Kuno.
Kesenian masyarakat kerajaan Kediri
Perubahan bidang kesenian dari zaman Kediri dibatasi pada seni arsitektur saja. Dahului, orang mempertanyakan mengapa masa Kerajaan Kediri tidak menghasilkan candi-candi seperti periode sebelumnya atau sesudahnya, ternyata beberapa tahun kemudian satu demi satu kesenian ditemukan.
Profil candi Gurah yang masih tersisa mempunyai pelipit sisi genta pada kaki candi perwara, sedangkan candi induknya mempunyai makara pada ujung bawah tangga. Ciri-ciri ini menunjukkan gaya seni Jawa Tengah pada abad ke VII -X Masehi.
Akan tetapi, arca-arca yang sangat indah ini juga menunjukkan gaya seni Singasari pada abad XIII Masehi. Perbedaan gaya seni ini belum dapat dijelaskan dengan memuaskan. Meskipun ada tanda-tanda bahwa Candi Gurah pernah dibangun kembali (diperbesar), namun arca-arca tersebut tidak berasal dari tahapan kemudian, apalagi arca-arca yang lebih tua tidak pernah ditemukan.
Dari sumuran candi ditemukan bata berinskripsi yang dari segi paleografi, tulisannya berasal dari abad XI-XII Masehi. Inskripsi singkat ini dapat dipakai sebagai patokan untuk menentukan pertanggalan dari arca Gurah. Soejmono menyebutkan bahwa candi Gurah ini sebagai mata rantai antara seni Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Seperti candi Gurah, candi Kepung dan Tanda Wongso juga memiliki ciri yang sama, yaitu pelipit sisi genta di candi Kepung dan arca-arca Tondo Wongso yang mirip arca Gurah. Diperkirakan ketiga candi tersebut berasal dari masa Kediri pada abad XI-XII Masehi.
Baca juga: Ekonomi dan kehidupan sosial Kerajaan Kediri
Baca juga: Ekonomi dan kehidupan sosial Kerajaan Kediri