Apakah ramalan Notonagoro meleset?
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa KPU (Komisi Pemilihan Umum) telah mengumumkan hasil rekapitulasi pemilihan umum tangal 22 Juli 2014 dan menyatakan bahwa pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 Joko Widodo - Jusuf Kalla sebagai presiden terpilih. Ini merupakan catatan sejarah Indonesia yang tak akan terlupakan.
Mari kita sambut dan kita dukung presiden Republik Indonesia ke-7 ini dengan suka cita. Lupakan segala hal yang membuat persatuan dan kesatuan bangsa kita terkoyak. Keputusan KPU sudah dinyatakan syah, jangan lagi dikoyak dengan memunculkan berbagai isu yang justru akan masalah baru.
Mengapa rakyat Indonesia memberikan kepercayaan terhadap Bapak bekas walikota Solo Bp. Joko Widodo yang akrab dipanggil Jokowi ini untuk memegang kendali pemerintahan di negeri ini? Saya yakin masing-masing punya alasan mengapa demikian.
Seperti telah dikupas pada artikel Benarkah Prabowo Subianto di dalam Notonagoro, bahwa dalam ramalan Jayabaya Notonagoro diperkirakan banyak orang Prabowolah yang akan memenangkan pilpres tahun 2014 ini. Tetapi apa nyatanya? Sepertinya perkiraan para pemerhati ramalan luput. Lalu apakah dengan demikian Ramalan Jayabaya meleset?
Seperti ramalan-ramalan Jawa lainnya, Jayabaya tidak dituliskan dengan nyata, hanya dituliskan dalam tembang atau syair yang penuh teka-teki. Para pemerhati hanya bisa menafsirkan apa isi dari tembang-tembang tersebut tanpa bisa memastikan kebenarannya.
Sebagai warga negara Indonesia yang baik, siapapun presiden terpilih tahun ini yang akan bekerja 5 tahun ke depan mari kita dukung sepenuh hati agar mewujudkan cita-cita kita bersama. Mewujudkan negara yang adil dan makmur, tenteram dan saling bahu-membahu. Masalah ramalan mungkin salah mungkin saja benar, hanya Tuhan Yang Maha Kuasa yang tahu dan kuasa sepenuhnya.