Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jayabaya dan Kerajaan Kediri

Seperti telah diketahui bahwa Prabu Jayabaya adalah salah satu raja di Kerajaan Kediri. Ia adalah raja paling masyhur, karena pada masa kekuasaannyalah Kediri mencapai puncak kejayaan. Agar kita mengenal lebih dekat mengenai sejarah Prabu Jayabaya, maka perlu kiranya untuk mengenal sejarah berdirinya Kerajaan Kediri yang dipimpin oleh Jayabaya. Berikut ini sedikit uraian mengenai sejarah Kerajaan Kediri.

Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, berdirinya Kerajaan Kediri dapat ditelusuri dari peristiwa pembagian wilayah Kerajaan Mataram Kuno (Kahuripan) silahkan baca : Kebesaran agama Hindu di jaman kerajaan Majapahit, oleh raja terakhir sekaligus pendiri kerajaan yaitu Airlangga atau sering pula disingkat Erlangga, yang memerintah tahun 1009-1042 dengan gelar Abhiseka Sri Maharaja Rakai Halu Sri Dharmawangsa Airlangga Anantawikramottunggadewa.

Gambar Jayabaya Raja Kerajaan Kediri
Jayabaya Raja Kerajaan Kediri

Nama Arilangga berarti air yang melompat. Ia lahir pada tahun 990 dari ibu bernama Mahendradatta, seorang putri Wangsa Isyana dari Kerajaan Medang. Sedangkan ayahnya bernama Udayana, raja Kerajaan Bedahulu, Bali dari Wangsa Warmadewa.

Airlangga memiliki dua orang adik, yaitu Marakata (menjadi raja Bali sepeninggal ayah mereka) dan Anak Wungsu (naik tahta sepeninggal Marakata).

Dengan demikian Kerajaan Kediri merupakan kelanjutan dari Dinasti Isana (Isyana). Untuk mencegah terjadinya perang saudara, atas perintah Prabu Airlangga kerajaannya dipecah menjadi dua, yaitu Kerajaan Jenggala dengan ibu kota bernama Kahuripan dan raja bernama Jayanegara, dan Kerajaan Kediri dengan ibu kota Daha dan raja bernama Jayawarsa.

Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya Kerajaan Kediri lebih terkenal dibandingkan dengan Jenggala.

Pada masa pemerintahan Raja Jayabaya, Kediri mencapai puncak kejayaannya. Di bidang kesusastraan, beberapa pujangga (ahli waris sastra) muncul di Kediri, yang terkenal seperti Empu Sedah dan Empu Panuluh yang menulis kitab Bharatayudha.

Pada masa pemerintahan Jayabaya, dua kerajaan disatukan dengan namanya tetap Kediri. Disamping bijaksana ia juga dikenal sebagai ahli nujum (ramal). Sehingga dikemudian hari Jayabaya dikenal sebagai peramal Indonesia masa depan. Zaman Kediri merupakan zaman keemasan bagi kesusastraan Hindu.

Pada masa kekuasaan Jayabaya, Kediri memperluas wilayahnya hingga ke pantai Kalimantan. Pada masa ini pula Ternate menjadi kerajaan subordinat di bawah Kediri. Waktu iru Kediri memiliki armada laut yang cukup tangguh.

Sesungguhnya kota Daha sudah ada sebelum Kerajaan Kediri berdiri. Daha merupakan singkatan dari Dahanapura, yang berarti kota api. Namun ini terdapat dalam prasasti Pamwatan yang dikeluarkan Airlangga tahun 1042.

Hal ini sesuai dengan berita dalam Serat Calon Arang, bahwa saat akhir pemerintahan Airlangga pusat kerajaan sudah tidak lagi berada di Kahuripan melainkan pindah ke Daha.

Baca juga: 48 silsilah Prabu Jayabaya Kediri