Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Visi dan misi Satrio Piningit

Kehadiran sosok Satrio Piningit di bumi pertiwi ini bukan tanpa tujuan atau tanpa misi. Kehadirannya tentu membawa amanat kehidupan yang harus disampaikan dan dilaksanakan. Hal ini demi kelangsungan kehidupan di bumi nusantara ini.

Lantas, apa misi dan visi Sang Satrio yang sedang dinanti-nanti itu? Yang jelas kehadirannya akan membawa suatu perubahan peradaban yang luhur, sebagaimana visi dan misinya sebagai berikut :

Memperbaiki atau membenahi peradaban yang hancur

Visi dan misi yang pertama ini sudah tidak bisa ditawar lagi dan merupakan prioritas yang harus diutamakan. Hal ini dikarenakan keberhasilan beliau dalam membenahi peradaban yang hancur akan mempengaruhi dan ikut menentukan keberhasilan visi misi di bidang lain.

Gambar Visi dan misi Satrio Piningit

Dalam hal ini yang akan dikerjakan Kehadiran sosok Satrio Piningit di bumi pertiwi ini bukan tanpa tujuan atau tanpa misi. Kehadirannya tentu membawa amanat kehidupan yang harus disampaikan dan dilaksanakan. Hal ini demi kelangsungan kehidupan di bumi nusantara ini. adalah sebagai berikut:
  1. Membenahi peradaban antara manusia yang satu dengan manusia lain, baik antara manusia sebagai individu maupun manusia berkelompok atau golongan (umat ras atau bangsa).
  2. Membenahi peradaban manusia dalam kaitannya dengan makhluk yang lain, baik hewan maupun tumbuhan.
  3. Satrio Piningit juga akan menyatakan kehidupan batin pada kehidupan lahir, serta memperkenalkan kehidupan lahir ke batin.


Membentuk tatanan kehidupan

Setelah peradaban yang hancur berhasil dibenahi dan kelangsungan kehidupan berjalan sebagaimana mestinya, barulah ia membuat tatanan kehidupan ke depan yang mencakup tatanan berbangsa dan bernegara. Adapun tatanan kehidupan yang akan diterapkan Satrio Piningit adalah sebagai berikut :

Tatanan pada tingkat bawah (masyarakat)

Tatanan kehidupan yang dikehendaki oleh Satrio Piningit berlandaskan tatanan yang insun rahayu balarea waluya. Yang dimaksudkan dengan tatanan pada tingkat tersebut adalah agar tercipta kehidupan rakyat dalam kebersamaan, baik berupa keselamatan, kebahagiaan, ataupun kemuliaan.

Untuk mewujudkan tatanan di tingkat bawah ini, masyarakat akan dibekali dengan ilmunya, yaitu jurus dasar, jurus tentang solusi kehidupan.

Tatanan tingkat pamong praja (pemerintahan)

Yang dimaksud dengan tingkat pamong praja adalah tingkat dalam pemerintahan. Di tingkat ini, ia membentuk tatanan sebanda seriksa, sebebot sepihanean. Sedangkan makna yang dikandung dalam kata tersebut adalah pemerintah mampu memberikan keadilan yang menyeluruh dalam segi kemanusiaan.

Jadi, landasan tatanan yang digunakan di tingkat pamong praja adalah rasa keadilan sesuai dengan proporsinya. Apabila tatanan tersebut telah dilaksanakan, maka akan tercapai kemakmuran atau sejenisnya dalam kehidupan masyarakat.

Sedangkan untuk mendukung tercapainya tatanan kehidupan pada tingkat pamong praja ini pemerintah akan dibekali dengan ilmunya, yaitu jurus kasar.

Tatanan kehidupan tingkat Raja

Yang dimaksud tingkat raja adalah tatanan kehidupan para pemimpin yang berlandaskan tatanan suwarga maniloka. Tatanan kehidupan ini akan dicapai dengan sendirinya apabila tatanan di tingkat bawah (rakyat) telah terbentuk kemuliaan dalam kebersamaan. Hal ini juga tidak dapat dipisahkan dengan tercapainya tatanan di tingkat pamong praja (pemerintah) yang berkeadilan menyeluruh bagi kemanusiaan.

Untuk mendukung tatanan di tingkat raja ini maka para raja atau pemimpin akan dibekali dengan ilmunya, yaitu jurus sasar atau persenyawaan empat unsur alam, yaitu air, api, bumi/tanah dan angin).

Dalam penerapannya Satrio Piningit menggunakan tipe pemerintahan kerajaan dengan sistem mekanisme persemakmuran, terdapat adanya perdana menteri sebagai raja (pemimpin) dalam masyarakat, serta seorang raja sebagai perwakilan dari para batin.

Itulah gambaran visi dan misi yang diemban oleh sosok Satrio Piningit sebagai pemegang amanat kehidupan yang harus dilaksanakan agar kehancuran peradaban dalam kehidupan bisa diselamatkan dan bumi kita tercinta ini lestari.

Sehingga akan tercapai suatu masyarakat yang gemah ripah lohjinawi tata tentrem kertaning raharja, suatu tatanan yang terdahulu pernah dicapai oleh para leluhur bangsa kita, yang telah hilang ditelan zaman bersamaan dengan hilangnya jati diri bangsa sebagaimana diramalkan Jayabaya.

Baca juga: Satrio Piningit dalam Kitab Musasar Jayabaya