Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

4 kelompok industri di Indonesia

4 kelompok industri di Indonesia

4 kelompok industri di Indonesia. Departemen perindustrian (sesuai undang-undang No. 5 Tahun 1984) secara nasional membagi industri yang ada di Indonesia dalam empat kelompok. 4 kelompok tersebut adalah sebagai berikut:

1. Industri mesin dan logam
Kelompok industri ini antara lain industri mesin perkakas, industri mesin dan alat pertanian, industri mesin listrik, industri pesawat terbang, industri perkapalan, industri mesin dan peralatan pabrik, serta industri besi dan baja.

2. Industri kimia dasar
Kelompok industri ini antara lain sebagai berikut :
a. Industri agrokimia
Menghasilkan pupuk dan pestisida. Industri pupuk urea dan amonia terdapat di Aceh, Palembang dan Gresik.

b. Industri kimia organik
Menghasilkan pigmen, metanol, karbon aktif, dan lain-lain.

c. Industri selulosa dan karet
Mengolah kayu dan karet alam dan menghasilkan pulp (bubur kayu, kertas, dan ban). Pabrik bubur kayu sebagai bahan kertas terdapat di Prapat, Banyuwangi, Jakarta, Samarinda, dan Sampit. Sedangkan pabrik karet terdapat di Pontianak, Palembang, dan Medan.

d. Industri kimia anargonik
Menghasilkan asam sulfat, soda kaustik, zat asam, dan lain-lain.

3. Kelompok aneka industri
Jenis aneka industri meliputi berbagai macam industri, yaitu industri pangan, industri tekstil, industri kimia, industri alat listrik dan logam, industri alat-alat musik, industri alat tulis, serta industri bahan bangunan dan umum.

4. Industri kecil
Industri kecil umumnya merupakan industri rakyat. Ciri-ciri industri kecil yaitu upah buruh rendah, memerlukan banyak pekerjaan tangan, menggunakan alat yang sederhana, merupakan barang-barang konsumsi, dan dikerjakan di rumah.

Menurut Menteri Perindustrian tahun 1980 yang dimaksud dengan industri kecil adalah sebagai berikut :
1. Pemilik usaha adalah WNI (Warga Negara Indonesia).
2. Investasi SDM berjumlah maksimal 650 ribu rupiah.
3. Investasi dalam pabrik dan peralatan mesin (kecuali tanah dan gedung berjumlah maksimal 65 juta rupiah).

Dampak industrialisasi

Perkembangan industri yang semakin pesat berdampak besar dalam ekonomi masyarakat. Adapun dampak positif dan negatif dari pembangunan industri adalah sebagai berikut :
1. Dampak positif
  • Mengurangi pengangguran.
  • Kebutuhan akan barang-barang terpenuhi.
  • Menambah penghasilan negara.
  • Menekan laju pertumbuhan penduduk.

2. Dampak negatif
  • Pencemaran lingkungan.
  • Perubahan budaya, masyarakat cenderung bersifat individualis dan konsumtif, sehingga sifat gotong-royong yang berkembang dalam kehidupan masyarakat agraris semakin sulit untuk ditemukan.
  • Luas lahan pertanian berkurang.

Baca juga: Industri Pertanian dan Industri Nonpertanian masa Repelita II

Itulah sekilas pembahasan tentang 4 kelompok industri di Indonesia, semoga menjadi tambahan catatan penting bagi perkembangan industri di Indonesia.
Supriyadi Pro
Supriyadi Pro Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com