Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Lembaga pendidikan warisan Belanda

Di Indonesia, ilmu pengetahuan dan teknologi mulai berkembang sejak masa kolonial Belanda. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa kolonial Belanda ini ditandai dengan berdirinya perusahaan swasta asing, misi keagamaan, dan pendidikan Barat. Semuanya itu merupakan bagian dari eksploitasi ekonomi.

Bangsa Barat Mengenalkan Teknologi Modern

Teknologi modern Barat memperkenalkan teknologinya yang pertama dengan melalui pabrik gula. Modernisasi teknologi tersebut kemudian menyebar ke sektor lainnya, seperti pada galangan kapal, pertambangan batu bara, timah, gas, dan minyak bumi.

Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dipelopori bangsa Barat pada masa kolonial Belanda ternyata belum mampu mendorong terjadinya revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Pada masa pendudukan Jepang sempat diperkenalkan beberapa teknologi baru, khususnya dalam bidang pertanian.

Namun, hal tersebut tidak banyak berpengaruh terhadap masyarakat pada masa itu. Penerapan teknologi modern di dalam masyarakat hanya terpusat pada bidang tertentu dan sebagian besar dikuasai oleh asing.

Faktor Indonesia Tertinggal dalam Bidang Teknologi

Pada masa tersebut, Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan dengan negara-negara Barat dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor berikut :
  1. Terbatasnya jumlah penduduk Indonesia yang mendapatkan pendidikan.
  2. Terbatasnya jumlah orang Indonesia yang terlibat langsung dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  3. Tidak adanya keinginan baik dari penguasa kolonial Belanda maupun penguasa swasta asing dalam melakukan alih teknologi bagi penduduk pribumi.
  4. Tidak terjadinya industrialisasi.
  5. Tidak terjadinya inovasi teknologi yang berarti dalam masyarakat Indonesia sendiri.

Indonesia Merintis Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Setelah masa kolonial Belanda berakhir, Indonesia mulai merintis secara bertahap usaha pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Lembaga pendidikan dan pusat penelitian warisan Belanda menjadi modal dasar yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia. Lembaga pendidikan dan pusat penelitian tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Technische Hoge School (THS) sekarang ITB.
  2. Landbouw Hoge School atau Sekolah Tinggi Pertanian Bogor.
  3. Rechts Hoge School (RHS) Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta.
  4. Geneeskundige Hoge School (GHS) atau Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta.
  5. Institut Eijkman di Jakarta.
  6. Observatorium Boscha di Lembang, Jawa Barat.

Institut Teknologi Bandung

Usaha pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pascakolonial Belanda mulai dirintis sejak tahun 1950-an. Selain memanfaatkan warisan lembaga pendidikan dan penelitian, pemerintah dan para ilmuwan mulai menggagas pendirian lembaga pendidikan dan riset serta menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan dan dan riset luar negeri.

Hal ini ditandai dengan banyaknya mahasiswa Indonesia yang melakukan studi ke luar negeri. Pada tahun 1960-an perkembangan politik luar negeri Indonesia yang condong ke arah Blok Timur memengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dipengaruhi oleh negara-negara Asia Timur, khususnya Cina dan Jepang.

Baca juga: Perkembangan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Supriyadi Pro
Supriyadi Pro Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com