Sekilas tentang Toni Morrison
Biografi. Toni Morrison adalah seorang wanita yang memiliki nama lengkap Chloe Anthony Wofford. Ia lahir di Lorain, Ohio, pada tanggal 18 Pebruari 1931. Orang tuanya pindah ke utara untuk menghindari problem rasis agar dirinya bisa tumbuh dan berkembang jauh dari rasa takut akan prasangka rasial. Ia pun menghabiskan masa kanak-kanaknya di Midwest.
Ayah Morrison adalah seorang tukang las. Ia suka mendongengkan cerita-cerita rakyat pada Morrison. Ia berusaha mengajarkan dan mewariskan arti penting budaya dalam kehidupan keluarganya. Ia juga berusaha keras bahkan sampai berkorban agar anaknya, Morrison, bisa menginjak pendidikan hingga perguruan tinggi.
Pada tahun 1949 Morrison masuk ke Universitas Howard di Washington, D.C. Setelah lulus dan mendapatkan gelar BA, ia meneruskan studinya di Universitas Cornell Ithaca, New York, untuk meraih gelar MA.
Morrison menulis tentang William Faulkner dan Virginia Woolf. Setelah lulus, ia bekerja sebagai editor di Randoom House. Dalam kesibukannya bekerja tersebut, ia menghasilkan karya pertamanya yang berjudul The Blue Eye pada tahun 1970, yaitu sebuah novel yang banyak bercerita tentang masyarakat kulit hitam di sebuah kota kecil dan semua karakternya adalah orang Afro - Amerika.
Novel kedua karya Morrison yang berjudul Sula terbit pada tahun 1973. Novel ini masih menceritakan kelompok masyarakat yang sama. Namun kali ini menyangkut dua sahabat kulit hitam dan masyarakatnya di Medallion, Ohio. Karya ini memperoleh National Book Critics Award.
Pada tahun 1977 Morrison kembali mempublikasikan Song of Solomon yang menjadikannya sebagai novel pertama yang ditulis oleh orang Afro-Amerika. Novel tersebut terpilih sebagai Book of the Month Club.
Pada tahun 1983, Morrison keluar dari Random House. Ia lebih fokus dan berkonsentrasi pada dunia kepenulisannya. Pilihan tersebut membuahkan hasil lewat karyanya Beloved, yang dianugerahi hadiah Pulitzer. Buku tersebut mengisahkan soal perbudakan dan pembunuhan bayi. Pada tahun 2002, ia kembali menerbitkan buku terakhirnya berjudul Book of Mean People.
Baca juga: Dunia kepenulisan Toni Morrison
Buku Beloved kemudian dijadikan sebuah film yang disutradarai oleh Jonathan Demme dan Danny Glover yang dibintangi Oprah Winfrey. Saat diluncurkan pada tahun 2008, film tersebut banyak mengundang kritik, salah satunya dari David Denby. Kritikan tersebut muncul karena ada momen menarik yang tidak dimunculkan dalam film.
 |
| Toni Morrison |
Pada tahun 1949 Morrison masuk ke Universitas Howard di Washington, D.C. Setelah lulus dan mendapatkan gelar BA, ia meneruskan studinya di Universitas Cornell Ithaca, New York, untuk meraih gelar MA.
Morrison menulis tentang William Faulkner dan Virginia Woolf. Setelah lulus, ia bekerja sebagai editor di Randoom House. Dalam kesibukannya bekerja tersebut, ia menghasilkan karya pertamanya yang berjudul The Blue Eye pada tahun 1970, yaitu sebuah novel yang banyak bercerita tentang masyarakat kulit hitam di sebuah kota kecil dan semua karakternya adalah orang Afro - Amerika.
Novel kedua karya Morrison yang berjudul Sula terbit pada tahun 1973. Novel ini masih menceritakan kelompok masyarakat yang sama. Namun kali ini menyangkut dua sahabat kulit hitam dan masyarakatnya di Medallion, Ohio. Karya ini memperoleh National Book Critics Award.
Pada tahun 1977 Morrison kembali mempublikasikan Song of Solomon yang menjadikannya sebagai novel pertama yang ditulis oleh orang Afro-Amerika. Novel tersebut terpilih sebagai Book of the Month Club.
Pada tahun 1983, Morrison keluar dari Random House. Ia lebih fokus dan berkonsentrasi pada dunia kepenulisannya. Pilihan tersebut membuahkan hasil lewat karyanya Beloved, yang dianugerahi hadiah Pulitzer. Buku tersebut mengisahkan soal perbudakan dan pembunuhan bayi. Pada tahun 2002, ia kembali menerbitkan buku terakhirnya berjudul Book of Mean People.
Baca juga: Dunia kepenulisan Toni Morrison
Buku Beloved kemudian dijadikan sebuah film yang disutradarai oleh Jonathan Demme dan Danny Glover yang dibintangi Oprah Winfrey. Saat diluncurkan pada tahun 2008, film tersebut banyak mengundang kritik, salah satunya dari David Denby. Kritikan tersebut muncul karena ada momen menarik yang tidak dimunculkan dalam film.
