Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

4 peninggalan sejarah bercorak Buddha

Web Sejarah - 4 peninggalan sejarah bercorak Buddha. Seperti pada masa kerajaan Hindu, peninggalan sejarah pada masa kerajaan Buddha juga banyak tersebar di seluruh nusantara. Buddha adalah agama yang dibawa oleh Sidharta Gautama. Kitab suci agama Buddha adalah Tripitaka. Buddha berarti orang yang telah mencapai kesempurnaan Buddhisme.

Berbagai peninggalan sejarah bercorak Buddha yang tersebar di Indonesia berupa candi, prasasti, karya sastra, dan berbagai macam tradisi yang masih dilakukan masyarakat hingga kini. Tradisi atau adat istiadat tersebut melekat kuat di kalangan masyarakat.

Di bawah ini adalah 4 peninggalan sejarah bercorak Buddha

1. Candi

Peninggalan sejarah berupa candi yang bercorak Buddha antara lain sebagai berikut :
a. Candi Borobudur, candi Pawon, dan candi Mendut di Magelang, Jawa Tengah, merupakan peninggalan sejarah Kerajaan Mataram Kuno.
b. Candi Kalasan di Desa Kalasan, terletak di Yogyakarta merupakan peninggalan sejarah Kerajaan Mataram Kuno.
c. Candi Gedhongsongo di Semarang, Jawa Tengah.
d. Candi Muara Takus, di Bangkinang, Riau.
e. Candi Biaro Bahal, di Padang Sidempuan, Sumatra Utara.
f. Candi Tinggi, di Batanghari, Jambi.
Candi Borobudur peninggalan sejarah Buddha
Candi Borobudur, salah satu peninggalan sejarah Buddha

Candi Muara Takus, salah satu peninggalan sejarah Buddha
Candi Muara Takus, salah satu peninggalan sejarah Buddha, di Bangkinang, Riau

2. Prasasti

Prasasti peninggalan sejarah yang bercorak agama Buddha antara lain sebagai berikut :
a. Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, Sumatra Selatan.
b. Prasasti Talang Tuwo dan Telaga Batu, di Palembang, Sumatra Selatan.
c. Prasasti Karang Berahi, di Jambi Hulu, Jambi.

3. Karya Sastra

Peninggalan sejarah yang bercorak agama Buddha berupa karya sastra antara lain sebagai berikut:
a. Sang Hyang Kamahayanikan, ditulis oleh Mpu Sendok.
b. Buddhacarita, ditulis oleh Aswasaga.
c. Jatakamala, ditulis oleh Aryasura.

4. Tradisi

Peninggalan sejarah yang berupa tradisi atau kebiasaan, atau adat istiadat yang bercorak Buddha adalah sebagai berikut :
a. Ullambana, yaitu hari untuk menghormati leluhur atau seorang yang telah meninggal dunia.
b. Asadha, yaitu hari untuk memperingati pembabaran Dharma yang pertama kali.
c. Penyalaan api dari Mrapen, Grobogan Jawa Tengah. Penyalaan api tersebut dilakukan oleh masyarakat bersama para biksu. Biksu adalah pendeta pria agama Buddha.

Mrapen terletak di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Api Mrapen merupakan apai alam yang muncul dari dalam perut bumi yang selalu menyala. Api Mrapen berasal dari gas minyak bumi yang terbakar.

Api Mrapen digunakan oleh para Biksu dan masyarakat sebagai tempat upacara menyalakan api. Api yang diambil dari Mrapen dipercaya mempunyai berkah tertentu sesuai kepercayaan mereka.

Penyalaan api dari Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah
Penyalaan api dari Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah

Itulah 4 peninggalan sejarah bercorak Buddha, semoga menjadikan catatan sejarah nusantara yang takkan terlupakan hingga anak cucu kita.

Baca juga: Awal perkembangan Agama Buddha
Supriyadi Pro
Supriyadi Pro Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com