Sumber daya alam dari usaha pertanian
Melanjutkan artikel Potensi sumber daya alam Indonesia yang dapat diperbaharui, berikut penjelasan mengenai Sumber daya alam dari usaha pertanian.
Padi
Sebagian besar penduduk negara Indonesia memilih padi sebagai bahan makanan pokok. Mula-mula negara kita dapat memenuhi kebutuhan beras sendiri. Namun perkembangan penduduk yang pesat sejalan dengan perkembangan tingkat kesehatan yang pesat pula, sehingga angka kematian menurun bersamaan dengan tingkat kelahiran yang tetap tinggi, negara kita mengalami eksplosi penduduk yang tak dapat dikejar oleh usaha peningkatan penduduk pertanian bahan makanan pokok padi.
Pada suatu masa di dunia dikenal Republik Indonesia sebagai sebuah negara yang tergolong pengimpor beras terbesar. Sadar akan ketidakseimbangan penyediaan sumber daya alam ini, diusahakanlah intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian secara bersamaan di seluruh wilayah tanah air.
Tidak sedikit bibit unggul hasil penelitian nasional maupun regional dilahirkan di pusat-pusat penelitian pertanian, banyak sekali pabrik pupuk yang didirikan di Indonesia. Bendungan irigasi didirikan di mana-mana. Pencetakan sawah baru dilaksanakan di dataran yang luas bersamaan dengan usaha penyebaran sumber daya manusia.
Berkat segala usaha yang gigih tersebut, kepala negara Indonesia mengumumkan keberhasilan rakyat Indonesia dalam usahanya mengubah kedudukannya dari negara pengimpor beras menjadi negara swasembada bahan makanan di forum internasional pada bulan November 1985.
Talas
Kebiasaan yang berlaku di Pulau Bawean dan di Mentawai dalam melestarikan tanaman talas sebagai bahan makanan patut dilestarikan pula. Pengambil umbi talas wajib menanami kembali tanah bekas tanaman keladi yang baru diambilnya. Jika kebiasaan itu tetap diteruskan oleh generasi berikutnya, maka bahaya kelaparan takkan mungkin timbul di tempat itu.
Sagu
Sagu yang merupakan tumbuh-tumbuhan yang tumbuh luas tanpa menuntut pemeliharaan yang intensif di Indonesia bagian timur, terutama Maluku, sebaiknya tetap dilestarikan sebagai bahan makanan pokok penduduk dalam rangka penganeka ragaman bahan makanan pokok itu.
Dengan demikian jika pada suatu masa timbul gangguan dalam proses produksi padi, misalnya karena gangguan hama atau bencana alam, kita masih mempunyai cadangan bahan makanan yang setara dengan beras.
Jagung
Untuk jagung, kita tidak perlu khawatir, karena jenis tanaman ini telah mendapat perhatian dengan mengembangkan jenis jagung unggul diikuti dengan cara bertanam yang baik dan cara pemilihan biji jagung yang baik pula.
Bahan makanan lain
Bahan makanan lain yang terutama merupakan tambahan bagi bahan makanan pokok, perlu pula mendapat penanganan yang baik, sehingga kita tidak perlu mendengar timbulnya bencana kelaparan di negeri tercinta ini. Bahan makanan yang dimaksud adalah ketela pohon, ubi jalar, kentang dan mungkin juga pada masa mendatang dapat dikembangkan gandum dan sejenisnya.
Hortikultura
Di samping bahan makanan pokok, tanaman palawija merupakan sumber kebutuhan pokok iyu. Macam-macam jenis sayuran dari tanaman palawija diusahakan penduduk secara khusus maupun sebagai usaha sampingan di pekarangan rumah, seperti warung hidup dan apotik hidup.
Dalam rangka difersifikasi hasil pertanian, kedelai kini sedang mendapat perhatian pemerintah. Ternyata tidak sedikit penduduk negara kita mengkonsumsi kacang kedelai, sehingga tidak sedikit bahan makanan ini harus diimpor.
Lusa sekali wilayah negara kita yang tanah dan iklimnya memungkinkan usaha pertanian kedelai. Kita tahu betapa tinggi nilai gizi kedelai dan betapa luas kalangan masyarakat yang menyukai makanan berasal dari kacang kedelai itu, maka peningkatan produksi kedelai merupakan usaha yang harus dilakukan.
Di kebun pekarangan rumah bermacam-macam buah-buahan yang bersama-sama dengan sayuran dan bunga-bungaan termasuk kedalam kelompok hortikultura, merupakan bentuk sumber daya alam pertanian rakyat.