Interpretasi dalam sejarah
Interpretasi dalam sejarah memiliki arti penafsiran terhadap suatu peristiwa atau memberikan pandangan teoritis terhadap suatu peristiwa sejarah.
Sejarah sebagai suatu peristiwa yang telah terjadi pada masa lampau dapat diungkap kembali oleh para ahli sejarah melalui berbagai sumber. Sumber-sumber sejarah tersebut berbentuk data-data. Namun, tidak semua data-data yang terkumpul dapat dijadikan sarana pendukung untuk mengungkapkan suatu peristiwa sejarah.
Dari data-data tersebut diinterpretasikan atau ditafsirkan sehingga data-data yang terkumpul dapat mengungkap kebenaran suatu peristiwa yang telah terjadi di masa lampau.
Interpretasi Sejarah
Suatu peristiwa sejarah bisa menimbulkan bermacam-macam interpretasi. Salah satunya adalah Peristiwa Bubat pada tahun 1357 M. Peristiwa ini mempunyai penafsiran yang berbeda-beda, tergantung dari cara pandang terhadap peristiwa itu.
Jika dilihat dari cita-cita persatuan nusantara, di bawah Kerajaan Majapahit yang dicanangkan oleh Maha Patih Gajah Mada melalui Sumpah Palapa, maka Peristiwa Bubat merupakan keberhasilan Gajah Mada mempersatukan Nusantara.
Tetapi jika dilihat dari sudut pandang kerajaan Pajajaran, maka Gajah Mada gagal dalam mempersatukan Nusantara, karena kerajaan Pajajaran menyatakan tidak pernah tunduk terhadap kekuasaan Kerajaan Majapahit.
Namun demikian, penafsiran terhadap suatu peristiwa sejarah harus dilandasi dengan bukti-bukti yang telah diakui kebenarannya.
Suatu lukisan yang menceritakan tentang Peristiwa Bubat. Dalam peristiwa tersebut diceritakan raja Hayam Wuruk hendak meminang Putri Pajajaran yang bernama Diah Pitaloka. Namun karena terjadi kesalahpahaman, maka yang terjadi adalah peristiwa yang berakhir tragis.
Baca juga :
Demikian Interpretasi dalam sejarah, semoga menambah kecakapan kita dalam memahami sejarah.