Verifikasi dalam sejarah
Verifikasi dalam sejarah - Verifikasi dalam sejarah memiliki arti pemeriksaan terhadap kebenaran laporan tentang suatu peristiwa sejarah. Untuk mengetahui kebenaran sejarah itu, dibentuk panitia yang bertugas meneliti dan menentukan kebenaran atas suatu laporan.
Verifikasi diperlukan untuk meneliti kembali data-data atau laporan-laporan dari suatu peristiwa yang telah terjadi. Suatu peristiwa bersejarah memiliki data-data atau laporan-laporan yang tidak sedikit jumlahnya sehingga para peneliti harus berhati-hati dalam mempelajari kembali data-data yang diperolehnya. Selanjutnya informasi tersebut dibahas untuk menentukan kebenaran data atau laporan dari suatu peristiwa.
Para peneliti diharapkan dapat berlaku objektif atau netral dalam memperlakukan data-data. Dengan kata lain, para peneliti tidak memiliki kepentingan terhadap pengungkapan suatu peristiwa sejarah. Dengan penelitian yang obyektif, peristiwa sejarah yang telah terjadi tidak kehilangan makna dan kebenaran sejarahnya dapat terjamin dengan baik.
Contoh Verifikasi sejarah
Sebagai contoh peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta. Dalam perkembangannya terjadi perdebatan mengenai siapakah tokoh yang menggagas Serangan Umum itu? Dari pertanyaan itu muncul penafsiran tentang tokoh-tokoh sebagai penggagas Serangan Umum.
Tugu monumen serangan umum 1 maret 1949 |
- Pertama, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai penguasa atas kerajaan Yogyakarta yang berwenang untuk memerintahkan pelaksanaan Serangan Umum.
- Kedua, Jenderal Sudirman yang berhasil menghimpun kembali kekuatan TNI juga berwenang untuk memerintahkan Serangan Umum.
- Ketiga, Letkol Soeharto yang pada saat itu sebagai Komandan Brigade X kota Yogyakarta berinisiatif melancarkan Serangan Umum untuk membuktikan bahwa pasukan TNI masih kuat.
Apalagi kedatangan pasukan Belanda di Yogyakarta mengikutsertakan wartawan dari berbagai media massa di dunia. Alasan Belanda menyerang Yogyakarta adalah untuk menumpas kaum pemberontak yang dilakukan oleh bangsa Indonesia.
Tetapi para wartawan yang dibawa oleh pasukan Belanda melihat tidak ada pemberontakan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia. Yang ada hanyalah bangsa Indonesia yang mempertahankan diri dari serangan pasukan Belanda.
Baca juga :
Demikian Verifikasi dalam sejarah, semoga memberi manfaat dalam belajar sejarah.