Heuristik penelitian sejarah
Heuristik penelitian sejarah - Setelah memilih topik sejarah, proses berikutnya dalam penelitian sejarah adalah mengumpulkan data sebanyak mungkin terkait topik yang sudah dipilih tersebut. Istilah yang lazim untuk proses ini adalah heuristik, berasal dari kata bahasa Yunani heuriskein yang berarti mencari atau menemukan.
Data adalah kumpulan fakta atau informasi yang menjadi dasar bagi analisis dan interpretasi peneliti. Adapun heuristik meliputi tiga hal pokok, yaitu sebagai berikut :
- Corroboration, yaitu membanding-bandingkan dokumen-dokumen yang ada untuk menentukan apakah dokumen-dokumen tersebut memberikan informasi yang sama. Langkah ini juga sering digunakan untuk menguji keabsahan dan keaslian data dalam tahap verifikasi data.
- Sourcing, yaitu mengidentifikasi penulis, tanggal, serta tempat dibuatnya dokumen.
- Contextualization, yaitu mengidentifikasi waktu dan tempat terjadinya peristiwa.
Pembagian Heuristik penelitian sejarah
Berdasarkan sumbernya, data dapat dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut :A. Data primer, yaitu berupa wawancara langsung sumber pertama (pelaku atau saksi sejarah), dokumen asli, laporan atau catatan, foto, relikui/benda peninggalan, dan artefak.
Contoh Heuristik penelitian sejarah
Pengeboman Kota Hisroshima pada tanggal 6 Agustus 1945 sebagai berikut :
- Surat perintah pengeboman yang dikeluarkan pada tanggal 5 Agustus 1945
- Foto bom atom "Little Boy" yang dijatuhkan di atas Kota Hiroshima.
- Para pelaku sejarah pengeboman Kota Hisroshima, di antaranya pilot pesawat Enola Gay Paul Tibbet.
- Foto kru pesawat pengembom Boeing B-29 Superfortress Enola Gay.
- Foto awan cendawan akibat ledakan bom atom "Little Boya".
- Pesawan Enola Gay sebagai benda peninggalan sejarah yang kini tersimpan di Steven F. Udvar-Hazy Center, Virginia, Amerika Serikat.
B. Data sekunder, yaitu informasi yang diperoleh dari buku, teks, koran, majalah, ensiklopedia, tinjauan penelitian dan referensi lain.
Selanjutnya : Verifikasi penelitian sejarah