Senjata Tradisional Aceh Lengkap Beserta Gambar Dan Penjelasannya
Aceh terkenal memiliki senjata tradisional yang khas dan berdesain sangat unik, bahkan sudah dikenal di kancah internasional dan diusulkan oleh Balai Pelestarian Budaya (BPNB) Aceh, sebagai warisan dan Karya Budaya Dunia UNESCO.
Senjata tradisional Aceh ini dikenal dengan nama Rencong. Inilah asal mula sebutan "Tanah Rencong" bagi provinsi Nangroe Aceh Darussalam atau Aceh ini. Pada masa silam, masyarakat Aceh memakai senjata tradisional ini untuk membantu keperluan hidup mereka sehari-hari, misalnya alat berburu dan alat pertahanan diri dari musuh ataupun hewan buas yang liar.
Pada saat ini, masyarakat Aceh sudah sangat jarang memakai senjata tradisional tersebut sebagai alat bantu keperluan sehari-hari. Tetapi cenderung lebih berfungsi sebagai benda pusaka dan sebagai kelengkapan dalam upacara adat, alat kesenian dan sebagainya.
Nama Senjata Tradisional Aceh
Senjata Tradisional Aceh yang dikenal di kancah Nasional ada tiga jenis, yaitu Rencong, Siwah, dan Peudeung. Namun, di antara ketiga jenis senjata ini, Rencong adalah yang paling unik. Berikut ini keterangannya secara rinci.
Rencong
Bagi masyarakat asli Aceh, Rencong dianggap sebagai simbol identitas diri selain sebagai senjata untuk melindungi diri. Keberanian, ketangguhan, dan harga diri masyarakat Aceh terealisasi pada desain senjata model belati ini.
Merunut dari sejarahnya, Rencong dikenal sudah dipakai semenjak jaman Kesultanan Aceh, lebih tepatnya pada masa pemerintahan Sultan Ali Mughaya Syah. Pada masa tersebut, Rencong senantiasa terselip di pinggang sang Sultan Pertama itu, para Ulee Balang (bangsawan), dan masyarakat sebagai alat mempertahankan diri.
Rencong milik Sultan Ali Mughaya Syah hingga sekarang masih bisa kita temukan di Museum Aceh sebagai salah satu koleksi benda pusaka. Rencong ini mempunyai pegangan dan serangka (sarung) terbuat dari emas atau gading. Sedangkan Rencong yang umumnya dipakai masyarakat biasanya terbuat dari kayu atau tanduk kerbau.
Berdasarkan bentuknya, Rencong yang merupakan senjata tradisional Aceh bisa kita temukan dalam 4 jenis, yaitu Rencong Meucugek, Rencong Meupucok, Rencong Pudoi, dan Rencong Meukuree.
Rencong Meupucok adalah Rencong yang bergagang kecil di bagian bawah dan membesar ke atasn. Gagang Rencong bagian atas pada umumnya dibubuhi ukiran emas dan ujungnya diberi hiasan dari gading gajah atau tanduk.
Rencong Meucugek yaitu Rencong dengan bentuk gagang melengkung (hampir siku) ke arah mata rencong. Model Rencong ini mempunyai bentuk semacam ini supaya memudahkan tangan dalam ,memegang saat digunakan untuk pembelaan diri.
Rencong Meukuree yaitu Rencong yang ada ukiran di bagian matanya. Ukiran dapat berupa bunga, lipan, daun, ular, atau ragam flora dan fauna lainnya.
Rencong Pudoi yaitu Rencong biasa yang tidak ada variasi pada gagangnya. Rencong inilah yang banyak dipakai rakyat Aceh sebagai senjata saat berperang melawan penjajahan Belanda.
Siwah
Siwah adalah senjata tradisional varian lain yang dimiliki masyarakat Aceh selain Rencong. Siwah mempunyai bentuk dan fungsi yang mirip dengan rencong. Bedanya, siwah berukuran lebih besar.
Pada jaman dahulu, Siwah juga dipakai sebagai alat untuk melindungi diri dan senjata untuk melawan penjajah Belanda. Selain itu, jenis senjata ini juga sebagai aksesoris pakaian para Ulee Balang. Siwah yang dikenakan kaum bangsawan pada umumnya juga dilengkapi hiasan emas dan tahta permata pada sarung dan gagangnya.
Peudeung
Senjata tradisional Aceh yang lain adalah Peudeung atau Pedang Aceh. Senjata tersebut biasanya dipakai sebagai senjata pelengkap saat peperangan. Bila umumnya Rencong digenggam di tangan kiri sebagai alat tikam (penusuk), peudeung digenggam di tangan kanan sebagai alat pengalih perhatian sekaligus untuk pencincang dan pentetak tubuh lawan.
Berdasarkan bentuk gagangnya, peudeung aceh dibagi menjadi 3 jenis, yaitu peudeung tumpak jingki, ulee meu-apet, dan ulee tapak guda. Peudeung tumpang jingki mempunyai model gagang mirip mulut yang terbuka, peudeung ulee meu apet mempunyai gagang yang ada penahan (apet) supaya tidak mudah lepas, sedangkan peudeung ulee tapak guda mempunyai gagang mirip telapak kuda.
Baca juga: Pakaian Adat Aceh Lengkap
Baca juga: Pakaian Adat Aceh Lengkap
Demikianlah pembahasan tentang Senjata Tradisional Aceh Lengkap Beserta Gambar Dan Penjelasannya. Masing-masing senjata ini mempunyai nilai sejarah yang tinggi sejak dipakai sebagai alat perlindungan diri, aksesoris pakaian adat, hingga sebagai senjata berperang melawan penjajah. Tentu para generasi muda harus mengetahui hal ini agar tidak kehilangan jejak sejarah negeri ini.