Tujuh Saptama-Kala dalam zaman Kali-Sangara
Pulau Jawa dalam 3 Zaman
Prabu Jayabaya menulis ramalan Pulau Jawa sejak ditanami yang kedua hingga kiamat, dengan waktu lamanya 2.100 tahun matahari. Ramalan yang kemudian disebut Tri-takali. Dalam rentang waktu tersebut, Jayabaya membagi pulau Jawa dalam tiga zaman, yakni :- Zaman permulaan yang disebut Kali-swara, lamanya 700 tahun matahari atau 721 tahun bulan.
- Zaman pertengahan yang disebut Kali-Yoga, banyak perubahan pada bumi, bumi membelah menyebabkan terjadinya pulau kecil-kecil, banyak makhluk yang salah jalan karena orang yang mati banyak menjelma/nitis.
- Zaman terakhir adalah zaman yang disebut Kali-Sangara, lamanya 700 tahun. Dimana banyak hujan salah mangsa serta banyak kali dan bengawan yang bergeser, bumi kurang bermanfaat, menghambat datangnya kebahagiaan, mengurangi rasa terima, sebab manusia yang mati banyak yang tetap memegang ilmunya.
Nah, dari tiga zaman tersebut, masing-masing dibagi menjadi Saptama-kala, artinya zaman kecil-kecil. Setiap zaman rata-rata berumur 100 tahun Matahari atau 103 tahun bulan. Dari tiga zaman yang diramalakan Jayabaya tersebut, jika dikontekskan dengan kondisi Indonesia era prakemerdekaan sampai sekarang, maka Indonesia menurut ramalan Jayabaya tersebut terdiri dari tujuh tahapan.
Adapun tujuh tahapan Indonesia itu berada pada zaman akhir atau zaman ketiga dalam rentang waktu 2.100 tahun matahari ramalan Jayabaya, yakni zaman Kali-Sangara.
Saptama-Kala
Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa setiap zaman dibagi menjadi Saptama-Kala. Begitu pula zaman Kali-sangara yang juga dibagi menjadi Saptama-Kala yang terdiri dari tujuh zaman, yaitu:
Itula ketujuh zaman Kali-Sangara ramalan Jayabaya yang berlaku di Indonesia yang dimulai dari era prakemerdekaan hingga sekarang.
Baca juga: Zaman Kalasumbaga dan zaman Kalasutra
Baca juga: Zaman Kalasumbaga dan zaman Kalasutra