Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Negara penganut fasisme dan kehancurannya

Di Eropa, Italia merupakan negara pertama yang menjadi negara fasis pada tahun 1922, menyusul Jerman tahun 1933, kemudian Spanyol melalui perang saudara yang pecah pada tahun 1936. Di Asia, Jepang berubah menjadi fasis pada tahun 1930-an. Apa itu Fasisme? Baca selengkapnya pada artikel 6 ciri paham fasisme

Fasisme Italia

Fasisme Italia muncul dengan gagasan untuk menghidupkan kembali kekaisaran Romawi Kuno. Tokoh di negara ini adalah Benito Mussolini. Dia menyatakan bahwa bangsa Italia adalah bangsa yang paling unggul. Dia menulis buku Doctrine of Fascism yang memuat prinsip-prinsip fasis dan menggambarkan fasis model Italia.

Fasisme Jerman

Tokoh fasis di Jerman adalah Adolf Hitler. Di menulis buku Mein Kampf, yang dalam buku tersebut dia menuangkan pikirannya dan dapat dijadikan pedoman menuju fasisme. Hitler mendirikan partai Nazi (National-Sozialitische Partei), kemudian dia menjadi pemimpin dan membawa Naziisme menjadi gerakan massa yang paling besar dalam sejarah Jerman.

Gerakan fasis di bawah Hitler mencakup kelompok masyarakat mulai dari rakyat biasa sampai kepada keluarga kerajaan dan wakil-wakil dari negara bagian. Di jerman, gerakan paham ini merupakan gerakan yang paling brutal, sekaligus yang paling populer.

Fasisme Jepang

Di Jepang sejak Restorasi Meiji dan kemenangannya atas Rusia pada tahun 1904-1905, serta kekuatan militernya yang sangat besar mendorong Jepang menjadi negara imperialis. Teori ras Jepang menemukan perwujudan imperialis ingin menguasai negara-negara di Asia dengan konsep Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya.

Fasisme Spanyol

Spanyol menjadi negara fasis sejak tahun 1930-an ketika Francisco Franco berkuasa setelah perang saudara pada tahun 1936. Francisco Franco berontak melawan pemerintah Republik Spanyol yang telah berdiri sejak tahun 1931. Jenderal Franco tampil sebagai kekuatan nasionalis yang anti republik. Dia adalah anggota partai Falange yang merupakan kelompok fasis yang bertujuan menciptakan fasisme seperti yang ada di Jerman dan Italia.

Ada perbedaan mendasar antara Francisco Franco dan Hitler maupun Mussolini. Tokoh fasis Jerman dan Italia tersebut naik ke panggung kekuasaannya sebagai pemimpin partai politik yang mengabdi pada ideologi fasis, sedangkan Jenderal Franco naik atas dukungan Angkatan Bersenjata Spanyol dan bukan partai Falange. Dalam perang Dunia II Franco mengirim pasukan untuk membantu Hitler di Rusia, namun dia menolak menyatakan perang secara resmi terhadap Sekutu.

Rezim fasis Jerman, Italia dan Jepang hancur karena kekalahan yang dialaminya dalam Perang Dunia 2. Spanyol berhasil terhindar dari kehancuran karena tidak memihak negara fasis rekannya yang handur pada PD II.

Fasisme Spanyol berakhir ketika Francisco Franco meninggal dunia dan digantikan oleh Raja Juan Carlos, Juan Carlos melakukan perubahan-perubahan di Spanyol yang kemudian membawa negara itu muncul menjadi negara yang domokratis.
Supriyadi Pro
Supriyadi Pro Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com