Pendirian perusahaan kapal zaman Belanda di Indonesia
Pendirian perusahaan kapal zaman Belanda di Indonesia. Bangsa Indonesia sejak dahulu telah dikenal sebagai bangsa pelaut ulung, karena terbiasa mengarungi lautan di wilayah nusantara, bahkan telah berlayar sampai ke luar wilayah nusantara. Hal ini pernah dibahas di artikel Nenek moyang bangsa Indonesia pelaut tangguh. Oleh karena itu, kapal laut merupakan alat transportasi penting untuk negara kepulauan seperti Indonesia.
Bukti yang menunjukkan bahwa bangsa Indonesia telah memanfaatkan kapal sebagai sarana penting dalam transportasi laut adalah seperti yang telah tergambar pada relief-relief Candi Borobudur dalam bentuk perahu bercadik, yang telah mampu berlayar hingga jauh sampai ke Pulau Madagaskar (Afrika) Selain itu juga adanya pembuatan kapal pinisi yang dilakukan bangsa Bugis di Sulawesi Selatan.
Sebagian besar kapal dan teknologi transportasi laut yang ada di Indonesia diimpor dari luar negeri. Meskipun dalam usaha pengembangan teknologi laut juga dilakukan di dalam negeri. Keberadaan galangan-galangan kapal PT PAL di Surabaya mampu menjadi sarana pengembangan teknologi dalam bidang transportasi laut di Indonesia.
Selain itu, jenis-jenis kapal tradisional seperti pinisi juga tetap dikembangkan, baik dari segi konstruksi maupun teknologi pelayarannya. Transportasi air di Indonesia bukan hanya berkisar laut saja, melainkan juga transportasi danau dan sungai.
Di beberapa daerah yang memiliki sungai besar transportasi sungai memainkan peranan penting. Misalnya yang ada di Sumatra, Kalimantan, dan Papua. Jaringan transportasi sungai menjadi prasarana utama yang menghubungkan daerah penghasil di daerah hulu dengan pasar yang biasanya di daerah hilir.
Pendirian perusahaan kapal zaman Belanda di Indonesia
Pendirian perusahaan kapal dirintis sejak tahun 1823 pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Ide pendirian bengkel reparasi kapal laut ini dimunculkan oleh V.D. Capellen, Gubernur Jenderal Hindia Belanda saat itu.
Pada tahun 1939 pemerintah Hindia Belanda mengganti namanya menjadi Maarine Establishment (ME) yang berfungsi sebagai sebuah pabrik pemeliharaan dan perbaikan kapal.
Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, ME tetap berfungsi sebagai bengkel reparasi dan perbaikan kapal-kapal angkatan laut Jepang. Ketika Belanda kembali ke Indonesia, Belanda menguasai ME dan pada tanggal 27 Desember 1949 baru diserahkan ke Indonesia. Sejak saat itu nama perusahaan kapal laut tersebut diubah menjadi Penataran Angkatan Laut (PAL).
Status PT PAL pada tahun 1978 diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) PAL. Pada tahun 1981 Perum PAL diubah menjadi perseroan yang dipimpin Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie (Menteri Riset dan Teknologi saat itu. PT PAL memproduksi berbagai jenis kapal mulai dari kapal ikan, kapal niaga, kapal perang, togboat, tanker, kapal penumpang dan kapal riset (Baruna Jaya VIII)
Adapun upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan sarana transportasi laut adalah sebagai berikut :
1. Merehabilitasi dan meningkatkan kapasitas infrastruktur yang ada.
2. Pengadaan kapal feri dan kapal pengangkut barang.
3. Perbaikan pelabuhan laut, terminal peti kemas dan dermaga-dermaga.
4. Meluncurkan kapal cepat Palindo Jaya 500 yang diluncurkan pertama kali pada bulan Agustus 1995.
Baca juga: Sejarah berdirinya industri pesawat terbang di Indonesia
Demikian pembahasan tentang Pendirian perusahaan kapal zaman Belanda di Indonesia, semoga menjadi catatan sejarah bagi bangsa Indonesia.
Baca juga: Sejarah berdirinya industri pesawat terbang di Indonesia
Demikian pembahasan tentang Pendirian perusahaan kapal zaman Belanda di Indonesia, semoga menjadi catatan sejarah bagi bangsa Indonesia.