10 Kuliner Indonesia dengan Nama Unik dan Sejarahnya
Kuliner memang menjadi salah satu kekayaan khazanah budaya Indonesia. Sehingga, tak heran jika wisata kuliner menjadi salah satu corak wisata kita. Termasuk bagi wisatawan mancanegara. Mereka sering kali kepincut oleh makanan-makanan khas Indonesia yang sederhana dan murah, namun menyimpan aroma dan kelezatan yang wuenak!
Bahkan, pria Norwegia baru-baru ini menciptakan sebuah lagu bertajuk “Nasi Padang” sebagai ungkapan cintanya pada nasi Padang dan Indonesia. “And if you’re a human, I would make you my wife,” kata salah satu liriknya yang artinya “seandainya engkau manusia, aku akan menikahimu.” Wow!
Masih ingat juga dengan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama yang tergila-gila dengan sate dan nasi goreng? Ternyata juga sejak 1979 sudah ada lagu tentang nasi goreng berjudul “Geef Mij Maar Nasi Goreng” (Beri Saja Saya Nasi Goreng) yang dicipta perempuan Belanda bernama Louisa Johanna Theodora “Wieteke” van Dort atau Tante Lien.
Indonesia ini keren, bukan?! Nah, berikut ini “10 Kuliner Indonesia dengan Nama Unik”, lengkap dengan sejarahnya.
1. Kerupuk Melarat, Cirebon
Tanpa kerupuk, apalah artinya makan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Ada ragam jenis kerupuk di negeri ini. Namun, ini adalah jenis kerupuk dengan nama yang unik: Kerupuk Melarat.
Kerupuk Melarat adalah kerupuk khas kota Cirebon yang disebut melarat karena camilan garing ini tidak digoreng dengan minyak, melainkan dengan pasir panas yang sudah dibersihkan terlebih dahulu sebelumnya karena harga minyak pada saat itu sangat mahal, dan pasir adalah inovasinya. Warna kerupuk ini identik mencolok seperti merah, kuning dan hijau.
2. Kue Satu, Jawa Barat
Ini kue tradisional Jawa Barat yang biasa disajikan di acara-acara besar seperti Hari Raya Idul Fitri, khitanan, perkawinan dan lain-lain. Berbahan dasar kacang hijau, kue kering ini rasanya begitu manis dan teksturnya juga lembut. Camilan ini juga sering dijadikan oleh-oleh khas dari Jawa Barat.
Dinamakan Kue Satu karena dalam proses pembuatannya, adonan ini dicetak satu persatu dengan menggunakan cetakan yang terbuat dari balok kayu dan biasanya berbentuk bunga. Biasanya kue ini berbentuk bulat atau bunga-bunga dengan warna cenderung putih.
3. Tahu Gimbal, Semarang
Lanjut ke Semarang, ada kuliner khas dengan nama unik: Tahu Gimbal. Makanan ini terdiri dari campuran tahu yang digoreng, kol yang dirajang, tauge, telur serta lontong dan disajikan dengan siraman bumbu kacang cair yang begitu khas, karena menggunakan petis udang.
Disebut gimbal lantaran sebuah gorengan yang terbuat dari udang yang digoreng dengan tepung sampai menjadi garing dan tampak seperti rambut gimbal.
Baca juga: Sejarah Masakan Makanan Karedok Bandung
4. Nasi Kucing, Yogyakarta
Makanan ini sangat fenomenal di Yogyakarta. Kita bisa nemukannya pada warung akringan yang tersebar di berbagai daerah di sana. Di daerah asalnya biasa disebut “Sego Kucing”. Kuliner ini begitu nikmat karena terdiri dari nasi dengan berbagai macam lauk-pauk berbentuk sate yang dapat kita pilih.
Dinamakan nasi kucing bukan karena lauknya terbuat dari daging kucing, melainkan porsi nasinya yang sangat sedikit seperti untuk pakan kucing. Nasi ini disajikan dalam bungkusan daun pisang dan kertas nasi.
5. Kue Dollar, Surabaya
Kue Dollar adalah kue kering yang berasal dari Surabaya. Makanan ini termasuk oleh-oleh yang tak boleh ketinggalan saat kita mengunjungi Kota Pahlawan tersebut. Pada awalnya, camilan ini hanya memilik rasa gurih dan renyah, namun kini begitu banyak varian rasa, mulai dari wijen, jahe sampai keju.
Kue yang berbahan dasar terigu, telur dan air ini dibentuk pipih dengan menggunakan cetakan yang terbuat dari besi ataupun aluminium. Setelah didinginkan dari cetakan, barulah kue ini dapat di nikmati. Bentuk kue ini bundar dan pipih, mirip sekali dengan koin Indonesia pada jaman dahulu.
6. Kue Cubit, Jakarta
Kue yang satu ini bisa kita temukan dimana saja. Di pasar, sekolahan, ataupun pinggir jalan yang dijajakan oleh pedagang kaki lima. Jajanan yang terbuat dari campuran susu, tepung terigu dan air ini begitu populer di Jakarta. Biasanya berwarna putih dibagian atasnya dan cokelat dibagian bawahnya.
Dinamakan kue cubit karena bentuknya yang sangat kecil, sehingga orang yang ingin mengambilnya hanya cukup menggunakan 2 jari, seperti orang sedang mencubit. Selain itu, saat kue ini matang dalam proses memasaknya, para pedagang mengambilnya dengan menggunakan penjepit.
Baca juga: Sejarah Asal Usul Adanya Makanan Roti
7. Roti Ketawa, Medan
Camilan yang berasal dari Medan ini, memiliki bentuk seperti kue onde karena terdapat hamparan wijen di seluruh permukaannya. Hanya saja pada makanan ini berbahan dasar roti, sehingga terasa lebih padat dan tidak terdapat isi yang terbuat dari kacang hijau.
Jika kamu berfikir dengan memakan roti ini akan membuat kita tertawa, itu adalah salah besar. Karena camilan ini dinamakan roti ketawa karena terdapat belahan dipermukaan pada makanan berbentuk bulat ini. Sehingga terlihat seperti sebuah mulut tertawa.
8. Nasi Kentut, Medan
Makanan berbahan dasar nasi ini berasal dari Medan. Disantap dengan berbagai macam lauk pauk seperti ikan pepes, ayam goreng, tahu atau tempe goreng dan tak ketinggalan sambal. Hampir mirip dengan “sego kucing”, namun nasi ini tidak dibungkus dengan daun pisang, melainkan dari “daun kentut”.
Jangan berfikir nasi ini memiliki aroma yang tidak sedap seperti kentut. Daun yang menjadi pembungkus pada nasi tersebut justru yang memberikan aroma yang nikmat pada kuliner ini dan sangat baik untuk kesehatan jika dimakan, karena dapat membantu proses pencernaan.
9. Bika Ambon, Medan
Makanan unik ini mempunyai tekstur yang hampir mirip dengan martabak. Dibuat dengan bahan dasar telur, gula dan santan. Rasanya sedikit kenyal dan sangat manis dengan aroma pandan. Terdapat banyak varian rasa saat ini yakni keju, cokelat dan durian.
Bika Ambon adalah oleh-oleh wajib dari daerah asalnya, Medan. Yaa, inilah keunikan dari kue berwarna kuning ini. Namanya memang Ambon, tapi tidak berasal dari sana melainkan dari Medan. Nama itu diambil dari nama jalan di kota Medan, tempat kue ini diproduksi untuk pertama kalinya. yaitu Jl. Ambon.
10. Kuku Macan, Kalimantan
Siapa yang berani memakan kuku macan? Tentu tidak ada. Jangankan untuk memakan kukunya, sekedar mendekatinya untuk mengelus bulu pada hewan bertaring tersebut, pasti akan sangat menakutkan. Tetapi ternyata orang-orang yang ada di Kalimantan begitu pemberani loh dan mau untuk memakannya.
Tentunya bukan kuku macan yang sebenarnya, tetapi ini sebuah camilan sejenis kerupuk yang berasal dari sana. Makanan yang juga dikenal dengan nama kerupuk amplang ini terbuat dari campuran tepung tapioka dan ikan tenggiri. Bentuknya itu mirip sekali dengan kuku macan. (Diolah dari berbagai sumber)
Baca juga: Sejarah Adanya Makanan Bakso di Dunia